'A Quiet Place': Usaha Bertahan dalam Kesunyian
Oleh Tarida Angelina
JAKARTA, Indonesia — Sudah banyak cerita yang menggabungkan horor dan thriller secara bersamaan apalagi menyisipkan cerita tentang keluarga. Karya sutradara sekaligus aktor John Krasinki ini hanya satu dari sekian cerita tersebut.
Sebelumnya, John Krasinki menyutradarai Detroit dan Animal Crackers. Di tahun 2018 ini, John memberikan film terbarunya, A Quiet Place. Selain duduk di bangku penyutradaraan, John juga ikut berpartisipasi dalam menulis naskah serta menjadi aktor utama. Ia tidak sendiri, sebab dalam penulisan naskah ditemani oleh Bryan Woods dan Scott Beck yang juga menulis Night Light.
Pemain-pemain A Quiet Place juga tidak asing seperti Emily Blunt yang adalah istri dari John Krasinki, Noah Jupe yang dikenal lewat Wonder (2017) dan Millicent Simmonds yang menjadikan A Quiet Place sebagai filmografi keduanya. Keempatnya menjadi keluarga yang kompak dalam cerita berdurasi 90 menit.
A Quiet Place bisa Anda saksikan mulai 3 April 2018 di bioskop seluruh Indonesia.
Ringkasan cerita
Memulai cerita pada hari ke-89, sebuah keluarga memulai interaksinya di sebuah toko, berusaha tidak membuat suara apapun. Karena makhluk itu akan muncul mengejar suara apapun. Dalam usaha berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, Lee (John Krasinki) beserta istrinya, Evelyn (Emily Blunt) serta anak-anaknya melewati hutan belantara.
Ketika melewati sebuah jembatan, anak ketiga mereka, Beau (Cade Woodward) membuat suara hingga tewas di depan mereka berempat. Dalam hari-hari persembunyian selanjutnya, keempatnya mencoba bertahan dengan peralatan yang mereka punya. Mulailah sebuah konflik ketika Regan (Millicent Simmonds) memutuskan menyusul Lee dan Marcus (Noah Jupe) yang mencari pertolongan, meninggalkan Evelyn dalam keadaan hamil.
Keempatnya dipisahkan oleh situasi yang tidak memungkinkan. Makhluk-makhluk terus mencari asal suara setiap satu suara mereka buat. Akankah keluarga Lee selamat dari jangkauan makhluk tersebut?
Highlights
A Quiet Place memberikan nuansa teka-teki akan apa yang terjadi selanjutnya. Setiap adegan di-shoot sebagai penggambaran situasi yang tanpa kita sadari seringkali sudah di ujung tanduk pengantar adegan yang mencekam, pertemuan dengan "makhluk" tersebut.
Sinematografi yang ciamik juga menjadi salah satu poin bagus dari film ini. Dari sejak menit pertama, kesunyian menjadi sebuah kunci percakapan di antara masing-masing pemeran. Jelas tidak bisa dilewatkan karena hanya itulah cara mereka berkomunikasi, tanpa suara, hanya gerak mulut dan tangan.
Tidak ada kejutan berupa plot twist dalam A Quiet Place. Isi film ini sebagian besar menunjukkan bagaimana mereka bertahan dalam kesunyian untuk waktu yang cukup lama. Tensi yang naik turun serta jump scare yang muncul akan membuat Anda selalu penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya.
Kelemahan
Jump scare memang menjadi poin penting dalam penyajian film horor. Akan tetapi, jump scare berkelanjutan dalam 5 menit pertama bukan ide yang baik. Meskipun tertolong oleh adegan-adegan berikutnya.
Selain itu, A Quiet Place menyajikan cerita untuk dinikmati bukan untuk diketahui akar permasalahan dan lain-lain. Bagaimana makhluk tersebut menyerang kota tempat tinggal mereka? Bagaimana mereka bertahan selama ini? Hal tersebut mungkin bisa disajikan secara singkat, mengingat bagaimana mereka bercerita juga tidak bertele-tele.
Rating
8,5/10
Rekomendasi
Bagi Anda pecinta horror thriller, A Quiet Place tentu harus masuk ke dalam pilihan tontonan Anda. Selain Anda mendapatkan sensasi menonton dalam kesunyian, Anda juga akan disajikan sinematografi yang baik. Bagi Anda yang tidak suka film semacam A Quiet Place tetapi ingin mencoba menonton, give it a try!
—Rappler.com
