Rudal Rusia Hantam Mal di Ukraina, 11 Orang Tewas

Jakarta, IDN Times - Serangan Rusia terus meningkat. Kali ini rudal Moskow menghantam pusat perbelanjaan di kota Kremenchuk, Ukraina tengah. Setidaknya, 11 orang tewas dan 40 orang lainnya terluka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunggah video di Telegram yang memperlihatkan kebakaran besar terjadi di gedung pusat perbelanjaan tersetut dan terlihat asap hitam mengepul.
“Ini bukan serangan yang tidak disengaja. Ini adalah serangan Rusia yang diperhitungkan tepat ke pusat perbelanjaan ini,” tegas Zelenskyy.
1. Rudal Rusia mengenai warga sipil
Gubernur Poltava Dmytro Lunin memastikan bahwa ada 11 warga sipil yang tewas. Dia mengatakan, petugas penyelamat akan terus berusaha mencari sekiranya ada warga yang terjebak di dalam gedung.
“Ini adalah tindakan terorisme terhdap warga sipil,” kata Lunin, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (28/6/2022). Pasalnya, tidak ada fasilitas militer di dekat pusat perbelanjaan tersebut yang bisa menjadi sasaran Rusia.
2. Zelenskyy mengeluarkan pernyataan
Sementara itu, Zelenskyy mengatakan pusat perbelanjaan yang berada di pusat kota tersebut tidak memberikan ancaman apa-apa bagi pasukan Rusia.
“Itu hanya pusat perbelanjaan. Orang-orang hanya ingin hidup normal, tetapi tampaknya Rusia marah melihat ini,” ujar Zelenskyy.
“Rusia terus mengeluarkan serangannya terhadap warga sipil kami. Tidak ada gunanya mengharapkan kemanusiaan di pihaknya,” sambung dia.
Menanggapi Zelenskyy, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy menuduh Ukraina menggunakan insiden tersebut untuk mendapatkan simpati menjelang pertemuan puncak NATO pada 28-30 Juni 2022.
3. Sasaran berada di pusat kota
Wali Kota Vitaliy Maletsky mengatakan bahwa pusat perbelanjaan tersebut berada di pusat kota yang ramai dan 100 persen dipastikan tidak memiliki hubungan dengan tentara Ukraina.
“Kremenchuk berada di sekitar 200 kilomter dari garis depan selatan ke timur,” ucap dia.
Serangan ini memicu kecaman dari Ukraina. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyerukan lebih banyak persenjataan berat untuk dikirim ke Ukraina dan lebih banyak sanksi lagi yang dijatuhkan untuk Rusia.