Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sampah Plastik Masih Jadi Tantangan Berat di Tanah Air

Tania Tan di media briefing 'Bersih Indonesia' yang diselenggarakan pada Selasa (1/11/2022) (IDN Times/Aprodithe Kyrie)

Jakarta, IDN Times - The Alliance to End Plastic Waste (Alliance) mengajak pemerintah, perusahaan, dan para investor untuk berpartisipasi dalam mengelola sampah plastik di Indonesia. Hal ini dikarenakan limbah plastik masih menjadi tantangan berat di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Alliance Head of Corporate Communications, Tania Tan dalam media briefing 'Bersih Indonesia', yang diselenggarakan di restoran Seribu Rasa Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).

"Inilah mengapa kami membawa pemerintah, perusahaan, mitra, komunitas investor, semua bersama-sama untuk beraksi (mengelola sampah plastik). Karena ini benar-benar bagaimana kita dapat mengambil semua tantangan sampah bersama-sama," jelas Tania

1. Bermisi mengakhiri sampah plastik

Media briefing The Alliance to End Plastic Waste (IDN Times/Rivera Jesica Souisa)

Alliance sendiri hadir sejak tahun 2019 dengan tujuan dengan misi dapat membasmi sampah plastik di lingkungan. Organisasi nirlaba berskala internasional ini fokus meningkatkan pengelolaan sampah dengan cara mengumpulkan, memilah, memproses, dan mendaur ulang secara baik.

"Kami mendirikan 2019 sesuai namanya, misi kami adalah mengakhiri sampah plastik di lingkungan. Fokus kami adalah meningkatkan pengelolaan sampah dengan cara mengumpulkan, memilah, memproses, dan mendaur ulang secara baik," kata Tania.

2. Memberi profit untuk negara

ilustrasi bendera Indonesia (IDN Times/Aldila Muharma)

Tania juga mengatakan, bahwa dengan hadirnya Alliance secara tidak langsung dapat menambah pendapatan negara. Bahkan, dapat memberi hibah kepada negara-negara kecil dan meningkatkan keahlian dalam mengelola sampah plastik.

Hal tersebut merupakan poin penting alasan Alliance mengundang pemerintah, perusahaan, dan investor untuk menyelesaikan waste challenge. Sehingga, keuntungan tidak hanya diterima satu pihak saja, namun juga negara.

"Dan kami melakukannya dengan memberikan profit, hibah kepada negara-negara kecil, keahlian teknis untuk mendukung proyek (pengelolaan sampah), dan memberi mereka kesempatan terbaik. Sehingga, mereka dapat meningkatkan keterampilan," ucap Tania.

3. Indonesia diprediksi jadi negara dengan perekonomian terbesar di Indonesia

Media briefing The Alliance to End Plastic Waste (IDN Times/Rivera Jesica Souisa)

The Alliance to End Plastic Waste kini telah mengumpulkan lebih dari 19 mitra anggota dari 50 proyek di tiga negara, salah satunya Indonesia. Hal itu dikarenakan Indonesia diprediksi memiliki menjadi negara dengan perekonomian terbesar pada tahun 2045 mendatang.

"Sejauh ini kami mengumpulkan lebih dari 19 mitra anggota dan mengembangkan lebih dari 50 proyek di tiga negara termasuk Indonesia. Mengapa Indonesia? Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara, diprediksi menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2045," ujar Tania.

Menurut Alliance, dengan bertumbuhnya perekonomian tersebut, tentu dapat meningkatkan kebutuhan penggunaan plastik akibat gaya hidup modern.

"Jadi, itu berarti akan bertumbuh kembang dalam kalangan menengah dan dengan gaya hidup modern. Sehingga kami rasa itu dapat meningkatkan permintaan produk plastik," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rivera Jesica
EditorRivera Jesica
Follow Us