Satgas Indobatt TNI Beri 100 Hewan Kurban bagi Warga Konflik Lebanon

- Hewan kurban dari Satgas Indobatt selalu dinantikan warga Lebanon Selatan
- Panglima TNI kirimkan 1.090 pasukan ke Lebanon untuk misi perdamaian
Jakarta, IDN Times - Prajurit TNI yang bertugas di Satgas Indobatt UNIFIL yang tergabung di Kontingen Garuda XXIII-S menyerahkan ratusan hewan kurban kepada warga Lebanon dalam rangka Idul Adha 1446 . Mereka menyerahkan 100 ekor kambing ke masyarakat di 13 desa yang terdampak konflik di Lebanon Selatan.
"Kambing kurban disalurkan ke warga kurang mampu, anak-anak yatim, panti sosial, dan organisasi keagamaan lokal. Mereka semua terdampak konflik antara militer Israel (IDF) dengan Hizbullah," ujar Komandan Satgas Indobatt TNI, Kolonel Inf Raja Gunung Nasution, dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/6/2025).
Ia menambahkan, pelaksanaan pembagian hewan kurban ini tersebar di sejumlah titik di Area of Responsibility (AoR) Indobatt, sektor selatan UNIFIL.
"Prioritas kami pendistribusian dibagikan ke masyarakat sipil di Lebanon Selatan," kata dia.
Ia mengatakan, 13 desa di Lebanon Selatan merupakan binaan dari kompi-kompi Indobatt.
1. Hewan kurban dari Satgas Indobatt disebut selalu dinantikan warga

Beberapa tokoh masyarakat, salah satunya Kepala Desa Adchit Al Qusair mengatakan, kurban dati Satgas Indobatt selalu dinantikan oleh warga setempat. Namun kondisi Idul Adha tahun ini berbeda.
"Sebab, saat ini Idul Adha masih diperingati di tengah-tengah konflik. Tetapi, pasukan Garuda masih peduli dengan memberikan hewan kurban dalam jumlah cukup. Itu belum pernah dilakukan sebelumnya," kata Raja.
Raja mengatakan, hewan kurban diserahkan secara simbolis kepada perwakilan perangkat desa untuk disembelih. Lalu, daging hewan kurban dibagikan kepada seluruh masyarakat di wilayah Lebanon Selatan.
"Kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran Satgas Garuda di Lebanon tidak hanya membawa misi menjaga perdamaian tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat di area di pascakonflik," kata dia.
2. Panglima TNI kirimkan 1.090 pasukan ke Lebanon

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada April 2025 lalu melepas Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda yang akan melaksanakan misi perdamaian United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Jenderal bintang empat itu mengatakan, Indonesia telah terlibat dalam pengiriman pasukan perdamaian PBB sejak tahun 2006.
Dia mengatakan, pengiriman kembali Kontingen Garuda ke Lebanon merupakan suatu kebanggaan bagi TNI. Agus mengatakan, ada 1.090 prajurit yang dikirim mengikuti misi perdamaian di Lebanon tahun ini.
"Keterlibatan Indonesia dalam misi UNIFIL dimulai dengan pengiriman Kontingen Garuda 23 ke Lebanon tahun 2006. Sejak saat itu Kontingen Garuda TNI telah membangun tradisi sebagai kontingen perdamaian berprestasi di misi UNIFIL. Oleh sebab itu, saya dengan penuh kebanggaan akan melepas 1.090 prajurit TNI terpilih untuk bergabung dalam Satgas TNI Kontingen Garuda yang akan bertugas dalam misi UNIFIL di Lebanon," kata Agus di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada April 2025 lalu.
Dia berpesan agar prajurit yang bertugas untuk mematuhi aturan dan mengikuti perintah yang telah ditetapkan oleh PBB. Dia meminta prajurit menjaga nama baik TNI dan Indonesia.
"Saya mengingatkan kepada prajurit, tugas ini adalah amanah yang suci dan mulia. Laksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya, jaga nama baik TNI dan Indonesia di hadapan komunitas internasional," kata dia.
3. Panglima TNI minta prajurit mengutamakan keamanan dalam tugas misi perdamaian

Ia juga meminta prajurit yang bertugas agar selalu mewaspadai daerah operasi. Dia mengatakan, konflik antara Hizbullah dengan Israel di wilayah Lebanon selatan terus meningkat.
"Eskalasi konflik antara Hizbullah dengan Israel akhir-akhir ini semakin meningkat. Ketegangan ini sangat berpengaruh pada wilayah Lebanon selatan yang akan menjadi medan penugasan Anda," kata dia.
Agus berpesan agar prajurit mengutamakan keamanan dalam melaksanakan tugas misi perdamaian di Lebanon. Dia menggarisbawahi keamanan merupakan prioritas utama dalam bertugas.
"Untuk itu saya minta dalam melaksanakan tugas, faktor keamanan menjadi prioritas utama. Pertahankan kewaspadaan setiap saat, serta pahami dan kuasai kondisi daerah operasi, serta laporkan secara cepat setiap perkembangan yang terjadi," ucap dia.