Seleksi Calon Dai Muda 2025 Kemenag, 200 Orang Berhasil Terpilih

- Kriteria dai muda terpilih: melalui seleksi objektif, aktif berdakwah di media sosial, dan mampu mengomunikasikan pesan secara efektif.
- Peserta lolos akan mengikuti pembinaan dan magang selama lima hari, dengan fokus pada tantangan dakwah ke depan dan respons isu-isu kekinian.
- Cerminan transformasi dakwah ke arah digital dan inklusif: langkah strategis dalam menjaga harmoni dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di era global.
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 200 dai dan daiyah dari berbagai daerah, terpilih untuk mengikuti program pembinaan dari Kementerian Agama. Terkait seleksi Calon Dai Muda 2025, pengumuman selengkapnya dapat diakses melalui pranala: https://bit.ly/SeleksiPCDM2025.
Program Calon Dai Muda 2025 merupakan upaya Kemenag dalam memperkuat moderasi beragama di masyarakat, dengan mencetak kader dakwah yang relevan dengan perkembangan zaman.
1. Kriteria dai muda yang terpilih

Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi mengatakan, 200 peserta terpilih telah melalui proses seleksi yang objektif oleh tim dari Subdirektorat Dakwah dan Hari Besar Islam Kemenag. Para peserta merupakan dai muda yang aktif berdakwah di media sosial dengan pendekatan inovatif.
“Dai muda yang terpilih bukan hanya ahli dalam agama, tetapi juga mampu mengomunikasikan pesan secara efektif di berbagai platform,” ujar Zayadi di Jakarta, dikutip dari kemenag go.id, Minggu (27/7/2025).
2. Peserta yang lolos akan mengikuti pembinaan dan magang

Pembinaan akan berlangsung selama lima hari, dilanjutkan dengan magang di pondok pesantren yang ditetapkan Direktorat Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag.
Menurut Zayadi, tantangan utama dakwah ke depan adalah mengemas pesan keagamaan yang menarik bagi generasi milenial dan Gen Z. Para dai muda juga diharapkan mampu merespons isu-isu kekinian seperti radikalisme, intoleransi, dan disinformasi.
“Dari program pembibitan dai muda, kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa dakwah bukan hanya soal menyampaikan, tapi juga mendengarkan dan merespons kebutuhan umat secara bijaksana,” jelasnya.
3. Cerminan dari transformasi dakwah ke arah digital dan inklusif

Zayadi menambahkan, hasil seleksi ini mencerminkan transformasi dakwah ke arah yang lebih digital dan inklusif. Menurutnya, pendekatan konvensional tidak lagi memadai untuk menjangkau masyarakat di era global.
“Ini menjadi langkah strategis dalam menjaga harmoni dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah perubahan sosial yang cepat. Semoga para dai muda yang terpilih dapat menjadi inspirasi dan agen perubahan yang membawa manfaat bagi bangsa dan negara,” pungkasnya.