Sosok Sunarsih, Aktif Demo Sejak 1970an hingga Kini Masih Lantang Orasi
Jakarta, IDN Times - Sejumlah emak-emak yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) mengikuti aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI hari ini, Kamis (21/4/2022).
Salah seorang emak-emak yang ikut hadir yakni Ketua Umum SPSI tahun 1992, Sunarsih. Dia datang mengenakan kebaya berwarna hijau bersama dengan puluhan emak-emak lainnya.
Sunarsih mengaku telah mengikuti aksi demonstrasi sejak tahun 1970-an. Meski berusia hampir setengah abad, ia mengatakan semangatnya untuk menyuarakan aspirasi tak pernah mati.
“Ibu-ibu sekarang saya bilang Kartini Milenial karena semangatnya tak pernah mati untuk menyuarakan aspirasi,” kata Sunarsih kepada IDN Times, Kamis (21/4/2022).
Sunarsih juga menyebut kedatangannya dengan mengenakan kebaya adalah sebagai cara memperingati Hari Kartini saat ini.
“Saya minta perjuangan ibu-ibu pakai baju adat,” ujar dia.
Selain itu, Sunarsih mengatakan sudah mendapat restu dari suami dan keluarganya di rumah untuk mengikuti aksi unjuk rasa hari ini.
Dia juga menyebut seluruh ibu-ibu yang mengikuti aksi hari ini meninggalkan rumahnya demi kemajuan rakyat Indonesia.
“Apapun risikonya, kita harus turun agar menghimpun seluruhnya. Memberi tahu semua kita harus berjuang merebut kemerdekaan nyata,” ujar dia.
Sunarsih juga melakukan orasi di atas mobil komando bersama SPSI. Dalam orasinya, dia mendesak Mendag Muhammad Lutfi untuk mundur karena gagal mengurus harga minyak goreng.
“Tadi sudah disampaikan migor langka, ditjen sudah ditangkap. Apa ini benar atau hanya pencitraan?”tanya dia kepada massa aksi.
“Pecat mendag,” kata massa aksi.
Dia juga mengingatkan bahwa perempuan adalah penggerak bangsa sehingga tidak perlu takut menyuarakan aspirasinya.
“Ibu-ibu hari ini kartini milenial yang bersuara demi anak cucu kita, di mana harusnya semua pemimpin negara ini peduli pada rakyatnya,” ujarnya.
