Survei LSI: PDIP-Golkar Unggul karena Jokowi, Airlangga dan Luhut

Jakarta, IDN Times - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Golongan Karya (Golkar) masih unggul dalam survei yang dilakukan pada November 2022.
Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana mengatakan, PDIP unggul dengan 20,9 persen dan Partai Golkar unggul dengan 14,5 persen. PDIP dan Golkar sudah mendapatkan dukungan di atas 10 persen, sedangkan partai lainnya masih di bawah 10 persen.
“Jika pemilu dilakukan pada saat survei dilakukan, PDIP mendapatkan dukungan sebesar 20,9 persen. Golkar mendapatkan dukungan sebesar 14,5 persen,” kata Ade dalam jumpa persnya, Selasa (1/11/2022).
Partai Gerindra menyusul setelah Golkar dengan dukungan sebesar 9,8 persen. Selanjutnya ada PKS 8,3 persen, PKB 5,9 persen dan Demokrat 5,4 persen.
Sedangkan partai-partai lainnya, dukungannya masih di bawah 4 persen. Lalu mengapa PDIP dan Golkar unggul dalam survei?
1. PDIP masih ada Jokowi dan menolak 3 periode

Ade menjelaskan, setidaknya ada dua alasan mengapa PDIP masih unggul dalam survei. Pertama, Presiden Joko “Jokowi” Widodo masih populer, di mana Jokowi jauh lebih identik dengan PDIP.
Alasan kedua, karena PDIP menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode.
Publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74,1 persen. Publik yang menolak presiden 3 periode angkanya mencapai 77,2 persen.
“Dalam hal ini, penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan rakyat,” kata Ade.
2. Golkar ada Airlangga dan Luhut yang berhasil mengendalikan COVID-19

Sementra itu, ada tiga alasan Golkar unggul setelah PDIP. Pertama, kepuasan publik terhadap penanganan COVID-19.
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan COVID-19 mencapai angka 76,5 persen. Dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan COVID-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan.
Alasan kedua, publik optimis ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik. Publik yang menyatakan ekonomi rumah tangga mereka tahun depan lebih baik berada di atas 60 persen.
“Menteri Koordinator Ekonomi adalah Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar,” ujar Ade.
Alasan ketiga, Golkar dan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto muncul sebagai game changer atau trendsetter melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Lahirnya KIB mengubah tren politik.
3. PDIP dan Golkar memimpin sejak Pileg 2019

Ade mengatakan, jika dibandingkan dengan persentase perolehan kursi Pileg 2019, hanya PDIP dan Golkar partai yang pernah menang pemilu yang perolehannya mendekati suara Pileg 2019.
PDIP pada saat Pileg 2019 mendapatkan persentase kursi sebesar 22,9 persen, saat ini berada pada level dukungan 20,9 persen.
Golkar pada saat Pileg 2019 mendapatkan persentase kursi sebesar 14,78 persen, saat ini pada level dukungan 14,5 persen.
Partai Demokrat yang pernah menang pileg pada tahun 2009, saat ini berada pada level dukungan 5,4 persen pada Pileg 2019 yang lalu, di mana persentase kursi Demokrat mencapai 9,39 persen.
Survei nasional terbaru LSI Denny JA dilakukan pada 11 sampai 20 September 2022 dan riset kualitatif.
Survei nasional menggunakan 1200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2,8 persen. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD) dan indepth interview.