Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Survei: Mayoritas Masyarakat Indonesia Bersedia Terima Vaksin COVID-19

ilustrasi pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dengan dukungan UNICEF dan WHO, menggelar survei tentang penerimaan vaksin COVID-19. 

Survei nasional ini berlangsung pada 19-30 September 2020, dan diikuti oleh 115.000 orang dari 34 provinsi yang mencakup 508 kabupaten/kota.

Hasilnya, tiga perempat responden menyatakan telah mendengar tentang vaksin COVID-19, dan dua pertiga responden menyatakan bersedia menerima vaksin COVID-19. 

“Survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin COVID-19 dan bersedia menerimanya,” ujar Sekjen Kemenkes Oscar Primadi pada hasil survei yang dirilis 17 November 2020 lalu.

1. Masyarakat yang memiliki informasi lebih banyak soal vaksin, cenderung bisa menerima vaksin COVID-19

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Oscar menjelaskan, tingkat penerimaan vaksin berbeda-beda di setiap provinsi. Hal ini dilatarbelakangi oleh status ekonomi, keyakinan agama, status pendidikan, dan wilayah. 

Misalnya, pada kelompok masyarakat dengan informasi yang lebih banyak seputar vaksin cenderung akan menerima pemberian vaksin COVID-19. Hal yang sama juga terjadi pada responden dengan kepemilikan asuransi kesehatan, sebagian besar dari mereka lebih mungkin menerima vaksin COVID-19. 

“Survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin COVID-19 dan bersedia menerimanya,” kata dia.

2. Namun, masih ada masyarakat yang ragu hingga menolak vaksin COVID-19

Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Kendati demikian, hasil survei juga menunjukkan bahwa ada kelompok masyarakat yang ragu dan sebagian kecil menolak vaksin. Dari tujuh persen responden yang menolak, beralasan karena faktor keamanan, efektivitas, serta kehalalan vaksin sebagai pertimbangan mereka. 

Terkait hal ini, Oscar mengatakan, saat ini pemerintah tengah memastikan aspek keamanan dan kehalalan vaksin dari para produsen vaksin COVID-19. Untuk memenuhi hal tersebut, dibuat Tim Gabungan yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga dan telah dikirim ke negara produsen untuk memastikan aspek tersebut. 

“Sangat penting bagi kami untuk terus memastikan bahwa vaksin tersebut aman. Kami juga melibatkan petugas kesehatan dan membangun kapasitas mereka, karena petugas kesehatan adalah sumber informasi paling terpercaya di masyarakat,” jelasnya.

3. Papua jadi provinsi yang memiliki tingkat penerimaan vaksin tertinggi

Petugas kesehatan memberikan pengarahan vaksinasi COVID-19 (Antara FOTO)

Dari segi geografis, ia menjelaskan bahwa Provinsi Papua memiliki tingkat penerimaan vaksin paling tinggi yakni 75 persen. Kemudian diikuti Jawa dan Kalimantan. Provinsi Aceh memiliki tingkat penerimaan terendah dengan 46 persen. 

"Selain Aceh, daerah dengan penerimaan terendah terdapat di Pulau Sumatra, Sulawesi, dan Maluku," katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Aldzah Fatimah Aditya
EditorAldzah Fatimah Aditya
Follow Us