Surya Paloh Sebut Terlalu Dini Evaluasi Kinerja Prabowo: Baru 100 Hari

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai, terlalu dini menilai kinerja pemerintah Presiden Prabowo Subianto karena baru mencapai 100 hari sejak dilantik pada 20 Oktober 2024.
Kendati, Paloh mengingatkan agar Prabowo tetap berusaha menjaga stabilitas nasional agar tidak ada penyimpangan dari yang telah direncanakan di atas kertas.
"Saya pikir kita butuh stabilitas tadi, karena itu membawa keteduhan, optimisme, maka saya katakan, butuh waktu. Terlalu dini saya pikir kalau baru 100 hari ini," kata Surya Paloh, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/1/2025 ).
1. Program Prabowo masih on the track

Paloh mengatakan, program yang dicanangkan Prabowo sudah dijalur yang tepat. Namun, yang harus dikawal adalah apakah program-program tersebut dapat diimplementasikan dengan baik.
Dia juga mengatakan, target pemerintah saat ini sangat besar. Adapun, salah satu target yang sangat besar yang dicanangkan oleh Prabowo adalah pertumbuhan ekonomi delapan besar.
Karena itu, dia menyampaikan, penting bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas nasional.
"Saya pikir spesifik ini yang paling penting adalah bagaimana kita mempertahankan stabilitas, ini dalam segala hal loh, moneter kita misalnya," tutur dia.
2. Baru terlihat di tahun pertama

Lebih jauh, Paloh berpandangan, kinerja pemerintahan Prabowo baru bisa dievaluasi pada tahun pertama kepemimpinannya. Sehingga, mengevaluasi kepemimpinan Prabowo di 100 hari kerja pertamanya ini masih terlalu dini.
"Satu tahun paling tidak dalam perspektif pandangan saya dibutuhkan waktu untuk mempersiapkan sedemikian rupa karena pikiran-pikiran besar termasuk katakan lah target-target besar loh," kata dia.
"Ini kan seluruh effort untuk tingkat keberhasilan untuk mengantarkan sukses story bagi tidak hanya pemrrintahan ini tapi sejahat bagi kita," tutur dia.
3. Publik puas ke kepemimpinan Prabowo

Litbang Kompas melakukan survei kepuasan publik terhadap 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Survei dilakukan pada 4-10 Januari 2025.
Adapun, survei tersebut melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat, di 38 provinsi. Metode tersebut berada pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error 3,10 persen.
Berdasarkan survei Litbang Kompas, kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran pada 100 hari kerja mencapai 80,9 persen. Sementara, 19,1 persen menyatakan tidak puas.
Litbang Kompas juga menampilkan angka pembanding di 100 hari kerja pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Januari 2015. Di era Jokowi, kepuasan publik sebesar 65,1 persen dan yang tidak puas 34,9 persen.