Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Teka-Teki Penjual Dawet Misterius di Kanjuruhan, Kini Dilacak Polisi

Aparat keamanan berusaha menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Jakarta, IDN Times - Jagat maya belakangan dihebohkan dengan kesaksian penjual dawet soal tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kesaksian viral penjual dawet itupun kini turut disorot Polisi.

Dalam kesaksiannya, si penjual dawet mengaku melihat betul bagaimana aksi beringas suporter Arema FC saat peristiwa berlangsung. Bahkan, dia juga turut menyebut bahwa sejumlah suporter Arema di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang alias narkoba.

1. Viral ibu penjual dawet bersaksi soal Kanjuruhan

Aparat keamanan berusaha menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Diketahui, dalam kesaksiannya seperti yang dikutip redaksi IDN Times dari akun TikTok El Natara, ibu si penjual dawet bilang Aremania sudah mabuk saat nonton melihat laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu malam (1/10/2022).

Dari audio yang kini viral tersebut, pengakuan si penjual dawet sudah dilihat sebanyak 5,9 juta pengguna.

"Suporternya sebelumnya sudah pada minum semua, yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol, yang saya tolong pun ternyata itu pemabuk," kata dia dalam bahasa Jawa.

"Nah di pintu 3 sebelah kiri warung saya itu ada anak kecil terjepit, sditolong sama Polisi, Pak Arif namanya, polisi asal Batu, terus di Pak Arif ini nolong melindungi tapi dipukuli kepalanya (sama suporter yang mabuk)," kata dia lagi.

Dia juga mengaku dagangannya menjadi sasaran kemarahan para suporter. Dan si ibu tersebut mengaku sempat berupaya menyelamatkan polisi yang dipukuli.

2. Kejanggalan penjual dawet yang beri kesaksian soal tragedi Kanjuruhan

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Sementara itu, redaksi IDN Times Jatim, melalui jurnalis Khusnul Hasana, turut mencoba mendalami kesaksian rekaman suara si ibu penjual dawet dalam tragedi Kanjuruhan.

Namun, sama seperti sejumlah keterangan lain, banyak pihak yang merasa janggal dengan sosok ibu-ibu tersebut. Sebab dari sejumlah penjual yang acap berdagang di Stadion Kanjuruhan, tak ada yang mengenali sosoknya.

Menurut Febri (20 tahun), karyawan toko mebel di samping Gate 3 Stadion Kanjuruhan yang ditemui redaksi, tak ada pedagang kaki lima yang menjual dawet di sekitar lokasi.

"Saya enggak pernah lihat (ada penjual dawet), warkop semua di sini," kata Febri.

Dia juga memastikan, selama ini tak ada pedagang kaki lima di sekitar Gate 3 yang berjualan dawet. "Kalau pertandingan itu banyak yang jualan (kaki lima) paling pentol, baby crab," kata dia lagi.

Senada disampaikan Rahayu, salah seorang pemilik warkop di sekitar lokasi, juga tak melihat adanya suporter rusuh. Saat kerusuhan terjadi, dia mengaku langsung menutup warkopnya.

"Enggak ada, enggak ada masuk-masuk. Aman. Enggak ada ngerusak-ngerusak," ujar Rahayu.

3. Polisi dalami penjual dawet misterius

Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan dalam kericuhan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Di lain pihak Polisi hingga kini mengaku masih terus mendalami penjual dawet misterius yang belakangan viral di sosial media.

Hal itu dipastikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (8/10/2022). "Ya, sedang didalami oleh tim sidik."

Yang pasti, kata dia, pihaknya hingga kini masih terus mengusut peristiwa ini dengan mengecek rekaman CCTV di pintu 3 yang belakangan diseret-seret oleh ibu-ibu si penjual dawet.

Nantinya, Polisi mengaku bakal memeriksa CCTV dan bakal dianalisa oleh tim penyidik Polri dan Labfor. "Pintu 3 termasuk CCTV-nya yang dianalisa oleh tim Labfor, Inafis dan penyidik," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendra Saputra
EditorRendra Saputra
Follow Us