Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tiba di Tanah Suci, Jemaah Haji Tertua RI Mbah Sumbuk Minta Kue Lemet

Anggota PPIH Arab Saudi, Warijan, saat menyambut Mbah Sumbuk di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025)
Intinya sih...
  • Mbah Sumbuk, jemaah calon haji tertua asal Indonesia, tiba di Arab Saudi melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
  • Ia duduk di atas kursi roda dan dikerumuni petugas PPIH yang terharu. Meski tubuhnya renta, semangat berhajinya besar.
  • Mbah Sumbuk menghibur petugas haji dengan kesederhanaannya dan mengajak petugas asal Kebumen untuk ikut ke Makkah.

Madinah, IDN Times - Jemaah calon haji tertua asal Indonesia, Mbah Sumbuk, tiba di Arab Saudi, melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Minggu (18/5/2025) Waktu Arab Saudi (WAS).

"Alhamdulillah Mbah tekan kene (sampai di Tanah Suci)," ucap Mbah Sumbuk, dengan mata berkaca-kaca.

1. Mbah Sumbuk jemaah asal Kebumen, Jawa Tengah

Anggota PPIH Arab Saudi saat menyambut kedatangan Mbah Sumbuk di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025) (Media Center Haji)

Mbah Sumbuk duduk di atas kursi roda, dibantu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Ia dikerumuni anggota PPIH yang ingin menyalami dan menyapa. Mereka terharu melihat jemaah asal Kebumen, Jawa Tengah.

Ia tergabung dalam Kloter JKS-33 dari Embarkasi Jakarta-Bekasi. Meski tubuhnya sudah renta, semangatnya berhaji begitu besar. Ia datang bersama anaknya yang kesepuluh, menggenggam tangannya erat sepanjang perjalanan.

"Alhamdulillah, nembe kiye numpak pesawat (baru turun dari pesawat), wis tua...(udah tua)," kata Mbah Sumbuk, tersenyum, dengan logat medok khas ngapak Banyumas.

2. Mbah Sumbuk mencari kue kesukaannya di kampung

Anggota PPIH Arab Saudi, Warijan, saat menyambut Mbah Sumbuk di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025)

Menurut Sukmi, anak Mbah Sumbuk yang ikut mendampingi selama kurang lebih sembilan jam penerbangan, sang ibu enggan makan. Maka tak heran, ketika tiba di Jeddah, ia mulai mencari panganan favoritnya itu.

“Ngendi lemete (makanan khas Jawa berbahan dasar singkon), le? Kowe ngerti ora, ana lemet ora neng kene?" tanya Mbah Sumbuk kepada petugas.

Petugas tersenyum mendengar pertanyaan Mbah Sumbuk, terhibur oleh kesederhanaannya.

Tak hanya itu, saat petugas menanyakan keinginan makanan di tanah suci, Mbah Sumbuk mengaku ingin makan daging burung dara atau merpati. Bahkan, ia mempertanyakan soal makanan, apakah harus membeli sendiri atau sudah disediakan.

"Mangane tuku apa ora (makanannya beli atau gak?" ujar Mbah Sumbuk.

"Mangane ya ora, wis desiapna kabeh (makanan ya ga beli, sudah disiapkan semua)," jawab, petugas.

3. Senang bertemu petugas haji asal Kebumen

Anggota PPIH Arab Saudi, Warijan, saat menyambut Mbah Sumbuk di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025)

Salah satu petugas haji, Warijan, mencoba menghibur Mbah Sumbuk dengan mengajak ngobrol. Saat mengetahui Warijan juga berasal dari Kebumen, wajah Mbah Sumbuk pun semringah.

“Kowe wong Kebumen, le?”

“Inggih, Mbah. Nyong asli Kebumen,” jawab Warijan, tersenyum hangat.

Tanpa ragu, Mbah Sumbuk langsung menggenggam tangan Warijan. “Yo wis, melok nyong wae yo nang Makkah (Yaudah, ikut saya saja ke Makkah). Bareng-bareng wae, le (bareng-bareng aja)," pintanya.

Warijan membalas dengan lembut, “Duh, Mbah… kula tugase namung neng bandara (Duh, mbah, saya bertugas di bandara). Wis, tenang, Mbah (Udah, Mbah tenang saja). Mengko nang Makkah akeh kancane (nanti di Makkah banyak temannya), aku sing nemenin, mbah (saya yang akan menemani, mbah). Ana wong Kebumen (ada orang Kebumen). Mbah bakal keprungu karo sedulur-sedulur (Mbah akan bertemu kerabat)," kata Warijan.

"Bagaimana persasaannya mbah, sudah sampai di tanah suci?" tanya Warijan.

"Ya nyong wong tua ya campur-campur (saya orang tua ya perasaannya campur aduk)," ucap Mbah Sumbuk. 

Di tengah obrolan santai itu, cuaca Jeddah yang terik mulai terasa. Mbah Sumbuk tampak kehausan dan meminta air minum.

“Aku pan ngombe, le (aku minta minum),” pintanya pelan, dan segera dilayani petugas.

Untuk perjalanan menuju Makkah, Mbah Sumbuk disiapkan bus khusus yang dilengkapi lift hidrolik. Kursi rodanya langsung diangkat ke dalam bus tanpa perlu dipindahkan. Semuanya dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan kehormatan sebagai tamu Allah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us