Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Dia Tiga Program Kesehatan Unggulan DKI Jakarta untuk Warga!

image6(1).png
Gubernur DKI Jakarta Pramono didampingi Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Dinas Kesehatan DKI, Ani Ruspitawati meluncurkan tiga program unggulan di bidang kesehatan, yakni Layanan Kesehatan Warga Jakarta (Pasukan Putih), JakCare, dan JakAmbulans di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, pada Rabu (14/5). (jakarta.go.id)
Intinya sih...
  • Pasukan Putih disambut antusias warga
  • Pemprov DKI Jakarta membuka rekrutmen tenaga Pasukan Putih
  • Coba JakCare, pasti bikin lega
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sumarno (70), sudah lama tinggal berdua dengan sang istri, Ida (65), setelah anak-anaknya merantau. Untuk periksa kesehatan, ia dan istri sering kesulitan. Mereka harus tertatih ke rumah sakit dan menunggu antrean panjang. Tapi kini, hal itu tidak dilakukan lagi. Sumarno dan Ida dilayani oleh Pasukan Putih.  

Pemprov DKI Jakarta belum lama ini meluncurkan tiga program kesehatan sekaligus, yaitu Pasukan Putih, JakCare, dan JakAmbulans. Program tersebut ditujukan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang lebih cepat, adil, dan menyeluruh, mulai dari aspek fisik, mental, hingga darurat medis.

Pasukan Putih, JakCare, dan JakAmbulans adalah bentuk komitmen Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno dalam mewujudkan 100 hari pertama kepemimpinannya. Melalui ketiga program ini, warga lansia dan disabilitas, hingga keluarga yang butuh layanan darurat lebih mudah mengakses layanan kesehatan.

1. Pasukan Putih disambut antusias warga

image3(1).png
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah resmi meluncurkan tiga program kesehatan unggulan untuk memberikan layanan kesehatan yang maksimal bagi warga Jakarta, salah satunya Pasukan Putih. (Reza Pratama Putra/BeritaJakarta.id)

Program Pasukan Putih adalah layanan kesehatan masyarakat berbasis homecare yang diperuntukkan bagi dua kelompok rentan: warga lanjut usia (lansia) dan warga dengan ketergantungan berat, yakni mereka yang tidak mampu menjalani aktivitas dasar secara mandiri akibat kondisi medis seperti stroke, kelumpuhan, atau penyakit kronis lainnya.

“Ini bukan hanya untuk melayani lansia, tetapi juga untuk anak di atas 18 tahun yang memiliki persoalan kesehatan dengan tingkat ketergantungan berat. Dalam artian, tidak bisa menjalani aktivitas dasar secara mandiri, apakah itu stroke dan sebagainya," tutur Gubernur Pramono saat meluncurkan tiga program tersebut di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, pada Rabu (14/5/2025). 

Untuk mengakses layanan ini, warga harus memenuhi beberapa kriteria, yakni:

  • Berusia 18 tahun ke atas
  • Memiliki ketergantungan berat atau total, yang dibuktikan melalui penilaian Angka Kehidupan Sehari-hari (Activities of Daily Living/ADL) dengan skor 0-8
  • Memiliki KTP DKI Jakarta dan berdomisili di wilayah DKI
  • Memiliki anggota keluarga atau pendamping tetap di rumah 

Salah seorang ibu rumah tangga dari Jakarta Timur, Rini Wulandari, mengatakan program seperti ini memang dibutuhkan warga DKI. Menurutnya, banyak lansia bahkan kini telah hidup sendiri dan terpaksa berobat tertatih tanpa ditemani keluarga seorang pun.

“Saya pernah lihat lansia pergi ke rumah sakit sendirian. Kasian, ditanya anaknya ke mana, dibilang sudah hidup terpisah. Padahal dia butuh didampingi untuk mengurus rujukan dan ke sana-kemari,” tutur Rini.

Dengan adanya program ini, menurutnya tidak ada alasan untuk keluarga tidak mengecek kesehatan keluarga terutama lansia karena layanan homecare yang tersedia di program Pasukan Putih ini sangat memudahkan.

2. Pemprov DKI Jakarta membuka rekrutmen tenaga Pasukan Putih

image4(1).png
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan saat ini juga tengah membuka pendaftaran rekrutmen tenaga Pasukan Putih mulai 3-8 September 2025 (beritajakarta.go.id)

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan saat ini juga tengah membuka pendaftaran rekrutmen tenaga Pasukan Putih mulai 3-8 September 2025 demi memperkuat layanan melalui tenaga lapangan untuk mendukung pelayanan kesehatan masyarakat di Ibu Kota. Pendaftaran dapat dilakukan melalui laman resmi dinkes.jakarta.go.id/pasukanputih.

Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati menegaskan rekrutmen ini tidak dipungut biaya.  "Proses ini gratis dan resmi hanya melalui kanal yang sudah ditentukan," ujar Ani, Selasa (2/9/2025).

Rekrutmen terbuka bagi warga ber-KTP DKI Jakarta dengan syarat minimal pendidikan SMA/SMK sederajat, berusia 25–45 tahun, serta memenuhi kriteria lainnya. Peserta yang lolos seleksi administrasi akan mengikuti uji tulis, skrining kesehatan jiwa, dan wawancara pada 12 September, dengan pengumuman hasil akhir pada 15 September 2025.

Peserta yang dinyatakan lolos wajib mengikuti pelatihan sebelum ditugaskan di lapangan. Pasukan Putih nantinya akan membantu puskesmas, rumah sakit, hingga program kesehatan wilayah, terutama dalam kegiatan promotif, preventif, dan edukasi kepada masyarakat.

Untuk mempermudah, Dinkes juga menyediakan nomor kontak PIC di tiap wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu yang bisa dihubungi via WhatsApp, sehingga pendaftar mendapat kepastian informasi langsung dari kanal resmi. Untuk informasi lebih lanjut, pelamar dapat menghubungi PIC rekrutmen di masing-masing wilayah melalui WhatsApp:

  • Jakarta Pusat: 087729391012/087853618380
  • Jakarta Timur: 085285543525
  • Jakarta Utara: 081213928139
  • Jakarta Selatan: 087767801229
  • Jakarta Barat: 081216709531
  • Kepulauan Seribu: 082210746939

Langkah ini sekaligus membuka peluang kerja bagi tenaga kesehatan muda di Jakarta, yang ingin berkontribusi langsung kepada masyarakat. 

3. Coba JakCare, pasti bikin lega

image2(1).png
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan resmi meluncurkan layanan JakCare, inovasi layanan kesehatan mental berbasis digital yang memberikan akses konsultasi psikologis melalui saluran telepon kepada masyarakat secara gratis, aman, dan 24 jam. (beritaJakarta.id)

Kesadaran akan pentingnya kesehatan jiwa menjadi dasar lahirnya JakCare, sebuah inovasi layanan konsultasi psikologis berbasis telekonsultasi daring yang dapat diakses 24 jam penuh setiap hari. Masyarakat Jakarta bisa mengakses layanan ini melalui telepon bebas pulsa 0800 1500 119 atau lewat aplikasi JAKI.

"Semua biaya konsultasi ditanggung oleh JakCare, sehingga layanan ini gratis. Ini adalah bentuk pemenuhan kebutuhan kesehatan mental bagi warga Jakarta," ujar Pramono.

JakCare menyediakan tenaga psikolog klinis profesional dalam tiga shift per hari, memastikan warga bisa mengakses bantuan kapan pun dibutuhkan. Call center ini telah terhubung dengan rumah sakit, termasuk RS khusus kesehatan jiwa dan puskesmas yang menyediakan layanan serupa.

Saat ini, 28 dari 44 puskesmas di DKI sudah memiliki psikolog, sementara 31 RSUD juga telah menyediakan layanan kesehatan jiwa. Menariknya, JakCare juga menjadi jalan keluar bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, memperkuat peran Jakarta sebagai kota yang peduli terhadap kelompok rentan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, layanan kesehatan mental di puskesmas akan terintegrasi dengan layanan kesehatan jiwa di rumah sakit serta sistem konsultasi daring Jakcare.

“Ini kita integrasikan, jadi masyarakat bisa mengakses layanan mana pun. Apalagi dalam keadaan darurat, karena psikolog di puskesmas tidak bisa melayani 24 jam,” jelas Ani, Rabu (6/8/2025).

4. JakAmbulans, si gercep yang tuai respons positif

image5(1).png
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, resmi meluncurkan tiga program unggulan di bidang kesehatan, yakni Layanan Kesehatan Warga Jakarta (Pasukan Putih), JakCare, dan JakAmbulans. (jakarta.go.id)

Salah satu program yang menuai respons positif dari publik adalah JakAmbulans, layanan ambulans darurat gratis yang kini diperkuat dengan Tim Medis Gerak Cepat. Tim ini terdiri dari tenaga kesehatan profesional yang mampu memberikan penanganan pra-rumah sakit (pre-hospital care) hingga proses evakuasi ke fasilitas layanan kesehatan.

"Program JakAmbulans hadir sebagai bentuk perlindungan dasar bagi warga Jakarta. Kami menambah unit Tim Medis Gerak Cepat yang terdiri atas tenaga kesehatan profesional. Layanan ini gratis. Apabila ada pihak yang mencoba memungut bayaran, maka segera laporkan," tutur Pramono.

Saat ini, JakAmbulans telah didukung 86 unit mobil ambulans tipe advance dan 17 motor ambulans, yang ditempatkan di berbagai titik strategis agar dapat menjangkau wilayah padat dan sulit diakses mobil.

Warga yang membutuhkan layanan ini bisa menghubungi 112 atau 119, atau mengaksesnya melalui aplikasi JAKI dan fitur JakAmbulans di aplikasi JakSehat. Dinas Kesehatan juga telah menambahkan panic button di aplikasi JakSehat yang memungkinkan warga mengajukan permohonan ambulans hanya dengan satu sentuhan.

Adapun langkah penggunaan fitur JakAmbulans di JakSehat:

  1. Buka aplikasi JakSehat
  2. Klik menu JakAmbulans
  3. Izinkan aplikasi mengakses lokasi pengguna
  4. Masukkan dan verifikasi nomor handphone
  5. Tekan tombol Darurat selama tiga detik
  6. Permohonan ambulans akan langsung diteruskan ke sistem

Layanan ini terintegrasi dengan Command Center Ambulans PK3D (Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah) yang mengatur distribusi ambulans dan koordinasi dengan rumah sakit tujuan.

Ketua RT di kawasan Kampung Makassar, Jefry, mengaku baru mengetahui hanya layanan antar ambulans gratis di Jakarta. Menurutnya, warga pasti sangat terbantu untuk program-program kesehatan ini. 

“Kita gak nyangka ya suatu hari peristiwa apa. Warga kita kesulitan apa. tapi dengan program seperti JakAmbulans ini intinya kita paling tidak sebagai warga gak bakal bingung kalau ada hal darurat di lingkungan sekitar,” tutur Jefri. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us

Latest in News

See More

Kenapa Halte Senen Sentral Jadi Halte Jaga Jakarta? Ini Alasannya

08 Sep 2025, 14:33 WIBNews