Tim Kesehatan Haji Pantau Kondisi Jemaah di RSAS Arab Saudi

- Tim Kesehatan Haji Indonesia kunjungi 3 Rumah Sakit Arab Saudi untuk memantau kondisi jemaah yang dirawat inap.
- Kunjungan tim KKHI Madinah memberikan pendampingan dan observasi pada 8 jemaah haji Indonesia yang tengah dirawat.
- PPIH imbau jemaah haji lanjut usia agar tidak memforsir tenaga menjelang puncak haji, siapkan petugas khusus untuk mendampingi lansia dan penyandang disabilitas.
Jakarta, IDN Times – Tim Kesehatan Haji Indonesia melakukan kunjungan ke tiga Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk memantau secara langsung kondisi para jemaah yang tengah dirawat.
Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah, dr. Novitasari Nurlalila Bahramsyah mengatakan, kunjungan ini merupakan wujud nyata peran negara dalam menjamin kualitas layanan sekaligus memberikan dukungan emosional kepada jemaah yang tengah sakit.
“Dengan melakukan visitasi, kami dapat memantau perkembangan kondisi kesehatan pasien secara langsung yang dirawat inap. Ada tiga hal yang dilakukan melalui visitasi yaitu pertama, berkomunikasi dengan tenaga medis dan paramedis yang menangani jemaah untuk updating kondisi kesehatannya. Kedua, memberikan perhatian kepada pasien dan keluarga seperti layaknya keluarga sendiri. Ketiga, memberikan dukungan psikologis kepada jemaah agar mereka merasa tenang dan nyaman,” ujar Novitasari saat berada di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Minggu (4/5/2025).
1. Lakukan pendampingan dan observasi

Pada hari yang sama, Tim KKHI Madinah yang dipimpin oleh dr. Rohayat Bilmahdi, Sp.PD, melakukan kunjungan ke tiga RSAS, yakni RS King Fahad, RS King Salman, serta RS Mousawat. Dalam kunjungan tersebut, tim memberikan pendampingan dan melakukan observasi terhadap delapan jemaah haji Indonesia yang tengah dirawat.
“Para dokter dan tenaga kesehatan dari ketiga RSAS telah menangani para pasien jemaah haji Indonesia dengan baik. Pasien-pasien tersebut membutuhkan penanganan lanjutan yang cukup intensif terhadap kondisi kesehatannya,” tutur Rohayat.
2. Beri dukungan semangat juga psikologis

Kunjungan ini tidak hanya sebatas pemantauan medis, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memberikan dukungan semangat dan memperkuat mental para jemaah.
“Kami berbincang dengan para jemaah yang sedang dirawat dengan memberikan dukungan moril agar mereka tidak merasa sendirian dan terus semangat untuk sehat,” kata rohayat.
3. Jemaah lansia diimbau simpan tenaga jelang puncak haji

Sebelumnya, jemaah haji lanjut usia (lansia) diimbau agar tidak memforsir tenaga menjelang puncak haji. Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis Muhammad Hanafi mengatakan, medan ibadah terberat justru akan terjadi pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sehingga stamina jemaah harus dikelola dengan baik sejak di Madinah.
“Ini baru langkah awal, justru nanti medan terberatnya itu adalah di Makkah, terutama saat Arafah, Muzdalifah, Mina. Jangan sampai sekarang mereka ini terforsir," ujarnya di Madinah, Arab Saudi, Selasa (6/5/2025).
Sebagai bentuk antisipasi, PPIH telah menyiagakan petugas khusus untuk mendampingi jemaah lansia, risiko tinggi, dan penyandang disabilitas. Langkah itu, kata Muchlis, merupakan bagian dari implementasi layanan haji ramah lansia dan inklusif yang kembali diusung pada musim haji 2025.
“Kita masih mengusung tagline ramah lansia, layanan yang inklusif. Petugas-petugas juga ada yang memang khusus menangani lansia ini,” katanya.