Tim Prabowo Boikot Metro TV, Djoko Santoso: Itu Wewenang Saya

Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Jendral TNI (purn) Djoko Santoso membenarkan timnya telah memboikot stasiun televisi berita Metro TV. Ia mengaku Aksi pemboikotan itu atas keputusannya tanpa komando Calon Presiden Prabowo Subianto.
“Itu sih wewenang saya, kalau lapor (Prabowo) sudah, saya yang ambil tanggung jawab dan ambil keputusan,” kata Djoko di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (6/11).
1. Djoko ambil keputusan boikot Metro TV

Djoko menyatakan aksi tersebut diputuskan pada forum rapat BPN Koalisi Adil Makmur pada 2 November 2018 dan diambil keputusan untuk boikot Metro TV oleh Djoko.
“Yang jelas kemarin dari keputusan yang saya ambil, saya boikot Metro,” katanya.
2. Metro TV dinilai merugikan tim Prabowo-Sandi

Dia menjelaskan sejumlah pertimbangan yang diambil terkait aksi boikot tersebut. Yang pertama, menurutnya, berita Metro TV selalu memojokkan atau merugikan pihak Koalisi Adil Makmur.
Kemudian sering terjadi penunjukan langsung dari Metro TV tanpa melalui organisasi BPN. Yang terakhir, dia melihat pada waktu talkshow dilakukan, ada running text yang menyerang pembicara dari pihak BPN.
“Karena merugikan tim saya, gak sehat, ini sedang talkshow ada medsos dimasukin menurut pendapat a, b begini dan ini merugikan,” ujarnya.
3. BPN boikot Metro TV hingga waktu yang belum ditentukan

Djoko menilai Metro TV tidak berimbang dalam pemberitaan. Mengenai lamanya aksi boikot, Djoko mengungkapkan boikot tersebut dilakukan sampai waktu yang ditentukan kemudian.
“Yang jelas dia happy-happy aja diboikot,” kata dia.