Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tinjau Gorontalo, Wamen PPPA Veronica Ajak Perempuan Berani Speak Up

Wamen PPPA, Veronica Tan melakukan dialog interaktif dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Gorontalo, Senin (9/12/2024). (dok. KemenPPPA)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, mengunjungi Desa Ayula Selatan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Desa ini bakal jadi salah satu pilot project pengembangan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (D/KRPPA), yaitu Ruang Bersama Indonesia.

Veronica berharap Ruang Bersama Indonesia di Desa Ayula dapat menjadi gerakan bersama mewujudkan pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak, serta perlindungan perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.

“Kita berharap partisipasi masyarakat dapat terbangun melalui Ruang Bersama Indonesia, mulai dari keluarga, contohnya seorang bapak yang bisa menghargai dan melindungi perempuan dan anaknya,” ujar Veronica dalam keterangannya dikutip Selasa (10/12/2024).

"Hal seperti inilah yang harus ditularkan dan menjadi edukasi di dalam ruang bersama yang akan kita canangkan. Selain itu, edukasi terkait pengasuhan keluarga, seperti cara mendidik anak dengan mengedepankan hak-hak anak juga dapat dilakukan melalui Ruang Bersama Indonesia," sambungnya.

1. Imbau korban kekerasan harus berani speak up

Wamen PPPA, Veronica Tan mengunjungi Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA)  Pemerintah Provinsi Jakarta (dok. Humas KemenPPPA)

Veronica menjelaskan ruang ini akan menjadi ruang edukasi yang interaktif untuk memberdayakan keluarga. Diharapkan ada upaya memberikan energi positif kepada anak-anak, karena banyak kasus kekerasan terjadi didasari permasalahan keluarga.

Ruang Bersama Indonesia juga dapat menjadi salah satu sarana kolaborasi dalam menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Korban kekerasan harus berani speak up apabila melihat, mengetahui, atau bahkan mengalami kasus kekerasan, sebagaimana kampanye yang kami lakukan di Kemen PPPA, yaitu dare to speak up," kata dia.

"Ketika korban, keluarga, atau masyarakat berani speak up, pemerintah bersama aparat penegak hukum dapat memberikan dukungan dan penanganan hukum yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” lanjut dia.

2. Permasalahan anak dan perempuan kian kompleks

Wamen PPPA berfoto bersama anak-anak Taman Kanak-Kanak Permata di Desa Ayula Selatan, Provinsi Gorontalo yang akan menjadi pilot project Ruang Bersama Indonesia. (dok. KemenPPPA)

Sementara, Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli menyampaikan dukungan pengembangan Ruang Bersama Indonesia. Menurut Merlan, permasalahan perempuan dan anak saat ini semakin kompleks, serta membutuhkan perhatian dan kerja bersama seluruh pemangku kepentingan.

“Hadirnya program Ruang Bersama Indonesia ini dapat menjadi contoh pembangunan yang berbasis pemenuhan hak perempuan dan anak. Secara nyata dan terintegrasi di tingkat pemerintahan yang paling bawah, yaitu di desa serta percontohan penyelesaian isu-isu perempuan dan anak,” kata Merlan.

3. Desa Ayula Selatan pernah jadi zona merah

Menteri PPPA Arifah Fauzi, bersama Wamen PPPA Veronica Tan, Plt Sekretaris Menteri PPPA Titi Eko Rahayu dan para stakeholder dalam acara Jalan Santai dan Kampanye "Dare to Speak Up", di Jakarta, Minggu (8/12/2024). (dok. KemenPPPA)

Menurut Kepala Desa Ayula Selatan, Henny Aswin Monoarfa, pada 2016, Desa Ayula Selatan jadi desa zona merah di Kabupaten Bone Bolango karena berbagai persoalan, seperti tingginya angka kriminalitas, perkawinan anak, pekerja anak, anak putus sekolah, dan stunting.

Selain itu, tidak adanya lahan untuk masyarakat yang ingin bertani, tidak ada ruang terbuka publik, dan kurangnya pendapatan warga masyarakat.

“Pemerintah desa melaksanakan musyawarah desa bersama semua elemen masyarakat untuk membahas jaminan rasa aman dan nyaman untuk warga masyarakat," kata dia.

"Melalui musyawarah tersebut, terhimpun banyak saran dan masukan, Pemerintah Desa Ayula Selatan pun melakukan pembentukan kelompok perempuan; Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; remaja dan lain sebagainya, termasuk kelompok wanita tani,” sambung Henny.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Rochmanudin Wijaya
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us