Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trans7 Sanksi Rumah Produksi yang Produksi Xpose Unsercored

WhatsApp Image 2025-10-16 at 15.26.49 (2).jpeg
Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) mengadu ke DPR terkait tayangan Trans7 di Ruang Rapat Komisi IV DPR, Jakarta pada Kamis (16/10/2026). (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Trans7 memberikan sanksi kepada rumah produksi Xpose Unsercored yang melecehkan pesantren
  • Sanksi berupa pemutusan kerja sama dengan rumah produksi Sandika, alamat di Cipinang, Jakarta Timur
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Manajemen Trans7 menjatuhkan sanksi terhadap rumah produksi yang memproduksi program Xpose Unsercored yang dinilai melecehkan lembaga pesantren.

Hal itu disampaikan Direktur Trans7, Atiek Nur Wahyuni, saat menghadiri audiensi bersama DPR dan Himpunan Alumni Santeri Lirboyo (Himasal) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/10/2025). Sanksi tersebut berupa pemutusan kerja sama dengan rumah produksi Sandika, yang beralamat di Cipinang, Jakarta Timur.

"Trans7 juga telah menjatuhkan sanksi pemutusan kerja sama kepada rumah produksi terkait pada tanggal 14 Oktober 2025," kata dia.

Atiek mengatakan, program tersebut bukan diproduksi oleh pihak internal Trans7.

"Karena memang program Xpose Uncensored itu diproduksi oleh PH, bukan oleh in-house production Trans7," ujar dia.

Tagar #BoikotTrans7 tengah ramai diperbincangkan di media sosial X (Twitter) sejak Senin (13/10/2025) malam hingga hari ini menyusul kontroversi tayangan yang dianggap menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo.

Aksi boikot itu muncul sebagai reaksi kekecewaan warganet terhadap program Xpose Uncensored di Trans7 yang dinilai melecehkan pesantren dan ulama. Dalam episode program tersebut yang tengah ramai dibicarakan menampilkan sejumlah narasi dan visual yang dinilai menciptakan stereotip negatif terhadap kehidupan di pesantren.

Segmen tersebut berjudul, “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?”

Potongan video tersebut viral dan memicu kemarahan publik karena dianggap menyinggung kehidupan santri dan melecehkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh dunia pesantren.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Prabowo Minta Kemendikti Siapkan 2 Ribu Pemuda Bekerja di BUMN-Swasta

16 Okt 2025, 20:14 WIBNews