Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tunjang Ekosistem Baterai EV, Pertamina Optimalkan Nikel Indonesia

Direktur Utama PT Pertamina dalam acara World Economic Forum, di Davos. (Dok. Pertamina)

Jakarta, IDN Times -- PT Pertamina (Persero) bertekad untuk terus berperan secara signifikan dalam mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia dengan mengoptimalkan sumber daya di dalam negeri.

“Kami yakin dengan cadangan nikel di Indonesia, kami bisa memproduksi baterai dan meningkatkan penetrasi EV,” kata Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati di Paviliun Indonesia, World Economic Forum, di Davos.

1. Pertamina memiliki infrastruktur yang bisa dioptimalkan untuk penetrasi EV

Dirut Pertamina Nicke Widyawati bersama jajarannya dalam acara yang bertema “Indonesia Economic Development Through Downstream Industries and Inclusive Partnership”. (Dok. Pertamina)

Menurut Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Pertamina memiliki infrastruktur yang bisa dioptimalkan untuk penetrasi EV serta memiliki data segmentasi karakteristik, mobilitas, dan kemampuan membeli.

Selain itu, Pertamina juga memiliki lebih dari 7.400 SPBU, 6.100 Pertashop, dan 63.000 outlet LPG. Pertamina juga siap berkolaborasi dengan pihak lain dari berbagai negara untuk mengembangkan baterai EV dan mengoptimalkan infrastruktur yang dimiliki.

2. Komitmen pembangunan ekosistem baterai EV sejalan dengan rekomendasi Gugus Tugas Energi, Keberlanjutan dan Iklim B20

ilustrasi mobil listrik (Dok.Kemenko Perekonomian)

Komitmen ini sejalan dengan rekomendasi yang diajukan oleh Gugus Tugas Energi, Keberlanjutan dan Iklim B20 (Business 20-Task Force Energy, Sustainability, and Climate/B20-TF ESC) yang salah satunya mengajukan rekomendasi kebijakan untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV).

“Kami mengusulkan beberapa rekomendasi kebijakan dan aksi kebijakan, terutama bagaimana mempercepat penetrasi EV di setiap negara,” ujar Nicke Widyawati yang juga menjabat sebagai ketua B20-TF ESC selama G20 tahun 2022.

3. Pertamina menargetkan efisiensi energi dengan elektrifikasi sebagai kunci keberhasilan

Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan rekomendasi kebijakan dalam upaya membentuk ekosistem baterai EV (Dok. Pertamina)

Dalam acara yang bertema “Indonesia Economic Development Through Downstream Industries and Inclusive Partnership”, Nicke mengungkap rekomendasi kebijakan tersebut antara lain percepatan penggunaan energi berkelanjutan, memastikan transisi yang adil dan terjangkau, serta meningkatkan ketahanan energi. Untuk mempercepat penggunaan energi berkelanjutan, kata Widyawati, Pertamina menargetkan efisiensi energi, dengan elektrifikasi menjadi faktor penentu keberhasilan.

“Ada target efisiensi energi sisi permintaan, bagaimana mengelola efisiensi energi dari sisi permintaan dan kami percaya elektrifikasi menjadi faktor kunci keberhasilan,” katanya.

Selain itu, Nicke juga menyoroti perlunya pembiayaan, terutama dari negara maju, mengingat transisi energi ke energi terbarukan membutuhkan investasi modal yang sangat besar. Sehingga diperlukan dukungan investasi dari negara maju.

4. Dibutuhkan kerangka kerja dan regulasi seperti insentif demi mempromosikan dan mengakselerasi ekosistem EV

Ilustrasi pengisian daya baterai mobil listrik di station (Unsplash.com/Bob Osias)

Lalu, rekomendasi kebijakan kedua, adalah perlunya memastikan transisi yang adil dan terjangkau. Dalam rekomendasi tersebut, Nicke menyoroti perlunya mempersiapkan transisi yang berkeadilan dari sektor yang terdampak transisi energi terhadap sektor terkait.

Ia menyebutkan perlunya memastikan praktik berkelanjutan dalam akses mineral untuk membangun infrastruktur energi baru yang bersih dan rendah karbon, termasuk kendaraan listrik.

Lalu rekomendasi ketiga adalah perlunya peningkatan ketahanan energi. “Kami membutuhkan kerangka kerja dan regulasi seperti insentif untuk mempromosikan dan mengakselerasi ekosistem EV,” kata Nicke. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ahmad Faisal
Ezri Tri Suro
Ahmad Faisal
EditorAhmad Faisal
Follow Us