Unjuk Rasa Tolak MBG di Papua, Istana: Kalau Gak Mau Bilang

Jakarta, IDN Times - Solidaritas Pelajar West Papua menggelar aksi unjuk rasa di Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Papua Pegunungan, untuk menolak program makan bergizi gratis (MBG), pada Senin (17/2/2025). Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan tak masalah apabila ada yang menolak MBG.
Namun, Hasan menyayangkan aksi unjuk rasa itu berujung ditembakannya gas air mata oleh polisi. Unjuk rasa itu dianggap polisi tidak memiliki izin.
"Gini, kalau masyarakat mau berunjuk rasa dan menyampaikan pendapat silakan. Tapi jangan sampai melakukan kekerasan," ujar Hasan Nasbi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/2/2025).
1. Kalau tidak mau MBG, boleh tak menerima

Hasan mengatakan, apabila ada yang tidak mau makan bergizi gratis, boleh menyampaikan penolakan. Namun, kata dia, jangan sampai mengganggu hak orang lain yang ingin mendapat makan bergizi gratis.
"Kalau ada orang yg bilang mereka gak perlu, mereka bisa sampaikan hal itu. Bisa bilang 'kami gak usah dikasih', gak apa-apa," ucap dia.
2. Berunjuk rasa menolak MBG, menghalangi hak orang lain

Dalam kesempatan itu, Hasan Nasbi menyebut, apabila penolakan itu sampai berunjuk rasa, dia mengartikan sudah menghalangi orang lain yang ingin mendapatkan makan bergizi gratis.
"Tapi kalau sampai berunjuk rasa untuk membatalkan dan menolak, itu halangi hak-hak saudara yang lain, teman-teman lain, saudara-saudara dia juga untuk mendapatkan layanan makan bergizi gratis," kata Hasan Nasbi.
3. Polres Jayawijaya imbau pelajar tidak ikut demo tolak MBG

Dilansir ANTARA, Polres Jayawijaya juga sudah mengimbau agar para pelajar untuk tidak melakukan unjuk rasa menolak program makan bergizi gratis.
"Kami sudah menyampaikan kepada para kepala sekolah untuk mengimbau para murid tidak ikut demo," ujar Kabag Ops Polres Jayawijaya, AKP Soeparmanto.