Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usai Libur Idul Fitri 1443 H, Luhut: Kasus COVID-19 Masih Terkendali

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Tim Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan kondisi pandemik COVID-19 usai libur Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah masih terkendali.

Dia menjelaskan, dalam 25 hari terakhir, kasus COVID-19 di Indonesia yang disebabkan varian Omicron berada di bawah seribu kasus.

"Gambaran baik lainnya terlihat pada rawat inap secara nasional yang terus turun hingga 97 persen. Tingkat hunian tempat tidur rumah sakit juga sangat rendah, hanya 2 persen dari keseluruhan bed yang tersedia," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (9/5/2022).

1. Angka kematian juga menurun

Ilustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Selain itu, Luhut mengklaim, angka kematian juga menurun 98 persen akibat adanya sebaran COVID-19 varian Omicron. Positiviy rate di Indonesia saat ini berada di bawah 0,7 persen.

"Berdasarkan data-data di atas kami meyakini bahwa kondisi varian Omicron di Indonesia di tengah momen libur Idul Fitri hingga saat ini masih terkendali," ucapnya.

2. Penurunan kasus COVID-19 di Jawa-Bali hingga 99 persen

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, penurunan kasus COVID-19 di Jawa dan Bali hingga hari ini 99 persen, bila dibandingkan dengan puncak penularan varian Omicron beberapa waktu lalu.

"Seiring dengan semakin terkendalinya kasus COVID-19, langkah-langkah relaksasi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) akan terus dilakukan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut," katanya.

3. Luhut sebut penurunan kasus COVID-19 terjadi akibat langkah efektif yang dilakukan pemerintah

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Luhut menyebut penurunan kasus COVID-19 terjadi akibat langkah efektif yang dilakukan pemerintah. Dia mengatakan, pada 2021, penurunan kasus COVID-19 berada pada posisi 6,26 persen.

Sedangkan pada Februari 2022, kasus penurunan COVID-19 terjadi 5,83 persen. Hal ini mengakibatkan pada pemulihan ekonomi yang baik di Indonesia.

"Kinerja pertumbuhan ekonomi Q1 tetap pada posisi yang kuat, tumbuh 5,01 persen, didukung oleh kinerja konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor yang solid meski dihadapkan pada tekanan varian Omicron. Angka ini relatif baik dibandingkan dengan negara-negara dunia," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us