Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamen PPPA: Keluarga Harus Beri Dukungan Mental pada Pengidap Kanker

Wakil Menteri PPPA Veronica Tan membuka sosialisasi dan penyuluhan kanker & tumor yang diselenggarakan oleh Lembaga Kanker Indonesia dan  WALUBI (Dok. Humas KemenPPPA)
Intinya sih...
  • Keluarga harus menjadi kekuatan utama bagi penderita kanker, kata Wakil Menteri PPPA Veronica Tan.
  • Peran keluarga penting untuk memberikan dukungan mental kepada pengidap kanker.
  • Pentingnya komunitas yang mendukung dan memberikan informasi yang benar untuk membantu penderita kanker agar tidak merasa sendirian.

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan mengungkapkan, keluarga harus menjadi kekuatan utama bagi penderita kanker. Dia menceritakan bagaimana keluarganya punya pengalaman dengan kanker, yakni ibu dan tantenya. Dari pengalaman itu, dia belajar memberi dukungan.

“Saya belajar betapa pentingnya dukungan keluarga dan komunitas bagi kesehatan fisik dan mental para penderita kanker. Keluarga harus menjadi kekuatan utama bagi penderita kanker,” kata Veronica dalam agenda Sosialisasi dan Penyuluhan Kanker dan Tumor, kerja sama Yayasan Pemerhati Kanker Indonesia bersama Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), dikutip Rabu (6/11/2024).

1. Penderita kanker hadapi kesulitan emosional dan mental

potret Nicholas Sean dampingi Veronica Tan dilantik (instagram.com/veronicatan_official)

Veronica menjelaskan, penderita kanker adalah sosok yang paling pertama menghadapi kesulitan emosional dan mental sehingga dukungan keluarga sangat menentukan keberhasilan pengobatan.

Peran keluarga penting untuk merangkul dan memberikan dukungan mental kepada pengidap kanker. 

2. Penderita kanker kerap malu untuk terbuka

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Arifatul Choiri dan Wakil Menteri PPPA Veronica Tan usai rapat perdana dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (29/10/2024) (IDN Times/Amir Faisol)

Perlu diketahui, Veronica pernah menjabat Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jakarta. Dia mengungkapkan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi penderita kanker adalah kondisi mental.

Penderita kanker seringkali down usai vonis kanker. Belum lagi mereka melalui sejumlah proses medis. Hal tersebut membuat pengidap kanker merasa malu dan enggan untuk berbicara tentang kondisi mereka kepada orang sekitarnya.

"Kanker datang tiba-tiba, dan saat seseorang dideteksi mengidap kanker mereka sering kali tidak berani speak up. Ini menjadi momok yang menakutkan, dan terkadang menurunkan semangat hidup,” katanya.

3. Komunitas yang mendukung sangat dibutuhkan penderita kanker

ilustrasi simbol kanker (freepik.com/freepik)

Mental yang down dinilai dapat menumbuhkan penurunan semangat hidup dan merasa terisolasi. Oleh karena itu, komunitas yang mendukung dan memberikan informasi yang benar sangat dibutuhkan untuk membantu penderita kanker agar tidak merasa sendirian dalam perjuangan mereka.

Veronica juga menyoroti pentingnya pencegahan kanker baik pada perempuan maupun laki-laki dengan deteksi dini.

“Dengan memberikan dukungan positif dan berbicara dengan bahasa yang baik, kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung bagi para penyintas kanker," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us