Warga Kampung Bayam Tolak Heru Bangun Rusun: Tinggal Masuk Kok Susah!

Jakarta, IDN Times - Persatuan Warga Kampung Bayam (PWKB) menolak rencana Heru Budi Hartono, Pj. Gubernur DKI Jakarta, untuk memindahkan warga ke rusun baru di daerah Tanjung Priok.
“Saya tidak setuju dengan rencana pembangunan rusun baru untuk warga Kampung Bayam, karena pertama sudah ada Kampung Susun Bayam yang telah diresmikan oleh Gubernur sebelumnya," ujar Perwakilan warga Kampung Bayam, Shirley dalam keterangan, Jumat (25/1/2024)
1. Warga sudah dapatkan SK dan nomor unit

Dia menegaskan warga menolak karena warga sudah dipastikan dapat menghuni Kampung Susun Bayam. Mereka terdaftar dalam verifikasi warga penghuni Kampung Susun Bayam yang sudah dibangun oleh PT. Jakpro dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan Surat Wali Kota Jakarta Utara nomor: e-0176/PU.04.00 yang dikeluarkan pada Juni 2022.
"Warga sudah mendapatkan SK Calon Penghuni dan nomor unit hunian, hanya tinggal penyerahan kunci saja yang belum dilakukan. Pembangunan rusun baru hanya menambah beban warga Kampung Bayam karena makin lama menanti kepastian mengenai hak atas tempat tinggal yang layak,” kata Shirley.
2. Warga Kampung Bayam punya hak

Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), Wati, mengatakan warga Kampung Bayam memiliki hak kuat atas unit di Kampung Susun Bayam. Dia menerangkan warga dilibatkan dalam pembangunan Kampung Susun Bayam sejak 2021.
"Proses verifikasi warga yang akan menjadi penghuni Kampung Susun Bayam juga dilakukan sejak 2021 hingga tanggal 22 Juni 2022 terkumpul daftar Calon Penghuni Kampung Susun Bayam (KSB) hasil verifikasi yang dilakukan bersama warga Kampung Bayam, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT. Jakarta Propertindo," katanya.
3. Warga ingin huni KSB

Wati mengatakan memang ada sebagian warga Kampung Bayam ada yang bertahan di sekitar KSB dan sebagian lagi pindah secara terpaksa untuk sementara waktu di Rusun Nagrak sejak Oktober 2023.
Namun, perpindahan warga dilakukan secara paksa karena tenda yang selama ini digunakan sebagai tempat darurat harus digusur oleh Satpol PP untuk acara FIFA World Cup U-17 tahun lalu.
"Walau sudah terpencar, namun harapan warga Kampung Bayam sekiranya sama pindah ke KSB dan membangun kehidupan normal sebagai warga negara yang baik," imbuhnya.