Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Pati di KPK: Kami Tak Bisa Pulang dengan Tangan Kosong

Demo warga Pati di gedung KPK
Demo warga Pati di gedung KPK, Senin (1/9/2025). (IDNTimes/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Ratusan warga Kabupaten Pati yang mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merasa tak puas, dengan penjelasan Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, terkait perkara yang menyeret Bupati Sudewo. Mereka pun tak mau pulang dengan tangan kosong.

"Tolong perwakilan KPK kita diskusi di sini, kalau mau kita debat terbuka. Mekanismenya gimana, tolong kita debat terbuka kita berani," ujar warga Pati dengan pengeras suara, Senin (1/8/2025).

"Kita tidak bisa pulang dengan tangan hampa, kita tidak bisa pulang dengan ketidakpastian, tidak bisa pulang hanya dengan besok besok besok," imbuhnya.

Mereka merasa tak puas lantaran sebelumnya Budi Prasetyo hanya menyampaikan bahwa perkara yang menyeret nama Sudewo masih berproses. Budi mengatakan, perkara itu tak berhenti.

"Kami sampaikan dan kami pastikan kepada bapak ibu seluruh rekan-rekan masyarakat Pati, bahwa penyidikan perkara tersebut masih berproses, jadi kami pastikan penyidikan perkara itu tidak berhenti," ujar Budi di hadapan ratusan warga Pati, Senin (1/9/2025).

Hingga artikel ini dimuat, sekitar 350 warga Pati masih bertahan di KPK. Sejumlah perwakilan massa pun kembali diajak bertemu perwakilan KPK.

Diketahui, Sudewo diperiksa KPK pada Rabu, 27 Agustus 2025. Ia diperiksa sebagai saksi dalam korupsi proyek pengadaan pembangunan jalur kereta api di wilayah Solo Balapan, Jawa Tengah pada lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub).

"Penyidik melakukan pendalaman terkait apa yang diketahuinya mengenai proyek pembangunan jalur kereta api khususnya di bagian Jawa Tengah, yaitu di wilayah Solo Balapan," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, dikutip pada Kamis, 28 Agustus 2025.

Usai diperiksa KPK, Sudewo mengakui diperiksa sebagai saksi. Ia mengklaim telah memberikan keterangan secara jujur dan apa adanya. Politikus Partai Gerindra itu membantah telah menerima uang korupsi proyek jalur kereta tersebut.

"Kalau soal uang itu juga ditanyakan dan itu sudah dijelaskan dalam pemeriksaan kira-kira dua tahun yang lalu. Bahwa itu adalah uang pendapatan dari DPR RI. Semua rinci, ada pemasukan, pendapatan, ada pengeluaran," ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

KPK sebelumnya menyebut Sudewo menjadi salah satu pihak yang menerima aliran uang dalam korupsi proyek pembangunan jalur kereta. Hal itu diungkapkan Juru Bicara KPK Budi Prasetyo.

“Benar saudara SDW (Sudewo) merupakan salah satu pihak yang diduga juga menerima aliran komitmen fee terkait dengan proyek pembangunan jalur kereta yang kemarin kita sampaikan terkait dengan update penahanan salah satu tersangkanya saudara R (Risna Sutriyanto),” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us