Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wow! Danau Baru Imbas Siklon Seroja di Kupang Mengering

Seorang anak berlari di lahan yang sempat menjadi danau baru akibat siklon Seroja pada awal April 2021 lalu di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang, NTT, Rabu (26/5/2021). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.
Seorang anak berlari di lahan yang sempat menjadi danau baru akibat siklon Seroja pada awal April 2021 lalu di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang, NTT, Rabu (26/5/2021). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Jakarta, IDN Times - Danau baru yang terbentuk akibat Siklon Seroja di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, kini sudah mengering. Lokasi itu kini kembali dijadikan lahan pertanian oleh masyarakat.

"Sudah mengering sejak tiga pekan terakhir, dan kini kami jadikan sebagai lokasi bercocok tanam palawija," kata Yosefina seorang petani sayur seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (26/5/2021).

Sebelum terbentuk danau baru, lokasi tersebut memang merupakan lahan pertanian. Namun akibat fenomena Siklon Seroja yang terjadi pada awal bulan April 2021, lahan tertutup oleh air hingga seperti danau.

1. Masyarakat sebut lahan menjadi subur

Sebuah danau baru terbentuk setelah Kupang diterjang bencana alam badai siklon tropis Seroja (ANTARA FOTO/Benny Jahang)
Sebuah danau baru terbentuk setelah Kupang diterjang bencana alam badai siklon tropis Seroja (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

Yosefina menjelaskan lahan bekas danau baru tersebut kini menjadi begitu subur. Ia menduga hal itu disebabkan tanah di lahan seluas dua hektare itu masih menyimpan banyak air.

Selain itu, ia memperkirakan, lahan bisa subur karena banyak kotoran yang terkumpul di lokasi tersebut.

"Sekarang jadi lebih subur, bisa dilihat dari banyaknya sayur dan tanaman lain yang ditanam di lokasi itu segar dan menghijau," tambah dia.

2. Lahan dikelola enam kepala keluarga

Ilustrasi pertanian (IDN Times/Ervan Masbanjar)
Ilustrasi pertanian (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Ia mengaku lahan seluas dua hektare itu bukan lahan miliknya, tetapi milik warga lain. Yosefina hanya mendapatkan kurang lebih tiga petak untuk mengelolanya.

"Ada sekitar enam kepala keluarga yang mengolah lahan ini, nanti baru hasilnya dibagi dua untuk membayar pajak," tambah dia.

3. Sempat bingung jika danau tak mengering

Sebuah danau baru terbentuk setelah Kupang diterjang bencana alam badai siklon tropis Seroja (ANTARA FOTO/Benny Jahang)
Sebuah danau baru terbentuk setelah Kupang diterjang bencana alam badai siklon tropis Seroja (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

Sementara itu, Hendrik mengaku senang lahan yang digunakan bercocok tanam sayur untuk kebutuhan sehari-hari itu akhirnya mengering juga. Ia sempat bingung mencari pekerjaan jika danau baru tak mengering.

"Pada awalnya saya khawatir. Bingung mau cari kerjaan apa kalau air di lokasi itu tidak surut, pasalnya mata pencaharian saya saat ini adalah menanam sayur-sayuran kemudian dijual agar bisa penuhi kebutuhan keluarga," tambah dia.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, walaupun di lokasi bekas danau baru itu sudah mengering namun air masih terus mengalir. Sehingga, bisa digunakan untuk menyiram tanaman palawija yang dibudidayakan oleh warga setempat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us