YLBHI Kecam Teror Kepala Babi ke Tempo, Minta Polisi Ungkap Dalangnya

- YLBHI mengecam keras teror kepala babi dan pembungkaman terhadap Tempo dan Karya-karya jurnalistiknya.
- YLBHI menilai serangan terhadap pers disikapi lamban oleh pemerintah dan kekerasan semakin brutal dalam lima tahun terakhir.
- Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Koalisi Kebebasan Pers usai diteror kepala babi pada Rabu (19/3/2025).
Jakarta, IDN Times - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengecam keras tindakan teror pengiriman bangkai kepala babi dan upaya-upaya pembungkaman lainnya terhadap Tempo dan Karya-karya jurnalistiknya
"Ini semakin menunjukkan bahwa Indonesia bukan negara hukum yang demokratis, yang menjamin kebebasan pers," ujar YLBHI dalam keterangan, Kamis (20/3/2025).
1. Kinerja pemerintah dan DPR ugal-ugalan

YLBHI menilai serangan dan kekerasan terhadap pers selama ini disikapi dengan lamban dan tidak serius oleh pemerintah dan aparat keamanan, dalam lima tahun terakhir kekerasan tersebut juga semakin brutal terjadi dimana-mana.
"Hal ini seiring dengan kinerja Pemerintah dan DPR yang semakin ugal-ugalan dan tirani dalam menyusun kebijakan," katanya.
2. YLBHI desak polisi ungkap dalang teror

YLBHI mendesak agar pemerintah dan Kepolisian RI bertindak cepat mengungkap dan membawa ke pengadilan siapa pelaku dan dalang dibaliknya.
"Semoga rekan-rekan Tempo dan seluruh insan pers di Indonesia terus diberikan kekuatan dan keteguhan untuk menjalankan tugas pers yang membuka dan membuat terang informasi kepada Rakyat," tuturnya.
3. Jurnalis Tempo mendapat kiriman kepala Babi

Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Koalisi Kebebasan Pers usai diteror kepala babi pada Rabu (19/3/2025).
Kepala babi yang dibungkus kotak kardus dilapisi styrofoam itu, dialamatkan kepada jurnalis politik sekaligus host Bocor Alus, Francisca Christy Rosana alias Cica.
“Kami masih koordinasi dengan Koalisi Kebebasan Pers,” kata Bagja kepada IDN Times.
Dalam rilis tertulis yang sudah dikonfirmasi, paket kepala babi itu baru diterima Cica pada hari ini pukul 16.15 WIB. Sebab, Cica saat itu baru pulang liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran.
Cica kemudian membawa kotak kardus tersebut ke kantor. Paket itu dibuka Hussein.
Sontak bau busuk merebak saat bagian atas kardus tersebut dibuka. Saat itu, Hussein melihat kepala babi.
Husein dan Cica serta beberapa jurnalis Tempo membawa kotak kardus ke keluar gedung. Setelah kotak kardus sudah dibuka seluruhnya, terpampang di sana kepala babi dengan kedua telinganya terpotong.
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra mengatakan, kiriman paket berisi kepala babi tersebut sebagai bentuk teror terhadap kebebasan pers.
“Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini,” kata Setri dalam keterangan tertulis.