2 Vaksin COVID-19 Akhirnya Dapat Persetujuan di Brasil
Brasilia, IDN Times - Pemerintah Brazil akhirnya telah menyetujui dua vaksin COVID-19, yakni Sinovac dan AstraZeneca, untuk penggunaan darurat dalam pemberian vaksin. Saat ini, Brazil berada di urutan ke-3 dalam jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia. Bagaimana awal ceritanya?
1. Vaksin pertama telah diberikan pada hari Minggu, 17 Januari 2021, sore waktu setempat

Dilansir dari The Guardian, vaksin COVID-19 pertama kali diberikan di Brazil setelah disuntikkan ke lengan perawat di Sao Paulo, Monica Calazans, pada pukul 15:30 sore waktu setempat di hari Minggu, 17 Januari 2021, lalu. Sebelumnya, pihak pemerintah Brazil melalui regulator kesehatan telah menyetujui dua vaksin COVID-19 berbeda, Sinovac dan AstraZeneca, yang diberikan secara darurat. Rencananya, kedua vaksin tersebut akan diberikan di 27 negara bagian Brazil.
Menteri Kesehatan Brazil, Eduardo Pazuello, mengatakan bahwa program vaksinasi nasional di negara yang berpenduduk 211 juta ini akan dibantu oleh dua pusat biomedis Brazil yang telah diberi persetujuan untuk memproduksi suntikan tersebut. Orang pertama yang diberikan vaksin di Brazil menyatakan untuk mendorong warga Brazil lainnya untuk mendengarkan sains serta menerima vaksin sekaligus percaya bahwa vaksin tersebut mampu menekan kasus COVID-19 yang semakin meluas di Brazil.
2. Sebelumnya, Presiden Brazil dikecam keras karena dianggap terlambat dalam menangani COVID-19

Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, telah mendapatkan kecaman keras sebelumnya karena dinilai lamban dalam menangani COVID-19 di negaranya. Tak hanya itu saja, jumlah kasus kematian akibat COVID-19 yang semakin meningkat membuat Bolsonaro semakin tertekan dalam menangani kasus COVID-19. Namun, Bolsonaro sendiri justru telah berulang kali mempertanyakan vaksin Sinovac sehingga ia merasa ragu dengan vaksin tersebut yang mengakibatkan molornya persetujuan vaksin di Brazil.
Tak hanya itu saja, Bolsonaro juga menolak untuk diberikan vaksin, meskipun ia belum lama ini mengatakan catatan vaksinasi akan tetap dirahasiakan selama 100 tahun ke depan. Awal pekan ini, para peneliti mengatakan vaksin buatan Tiongkok hanya mencapai 50,4 persen efektif dalam uji klinis Brazil. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara signifikan kurang efektif dibandingkan data sebelumnya yang menunjukkan hampir tidak di atas 50 persen yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan.
3. Per tanggal 17 Januari 2021, Brazil mengalami penambahan kasus sebanyak 31.394 kasus

Sampai tanggal 17 Januari 2021, Brazil memiliki jumlah kasus COVID-19 sebanyak 8.488.099 kasus dengan rincian 209.868 kasus berakhir meninggal dunia serta 7.411.654 kasus berakhir sembuh. Di tanggal yang sama, Brazil mengalami penambahan kasus dengan jumlah 31.394 kasus dengan rincian 518 kasus berakhir meninggal dunia. Penambahan kasus kematian di tanggal tersebut merupakan yang pertama dalam 6 hari terakhir dengan jumlah kurang dari 1.000 kasus.
Beberapa hari lalu, negara bagian Amazonas di bagian utara mengalami kekurangan tabung oksigen serta mendorong petugas kesehatan untuk bekerja hingga batas kemampuannya. Pada hari Sabtu, 16 Januari 2021, lalu pasokan darurat berupa bantuan yang dibutuhkan telah tiba di kota Manaus, ibukota dari negara bagian Amazonas, dengan 8 tangki oksigen. Lonjakan kasus yang semakin drastis ini membuat para penderita COVID-19 sebagian terpaksa dirawat di rumah karena rumah sakit yang tersedia telah penuh.