Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

27 Orang Terluka akibat Ledakan Kembang Api Ilegal di Filipina

ilustrasi ledakan (unsplash.com/JEFF VRBA)
Intinya sih...
  • 27 orang terluka setelah tumpukan kembang api ilegal meledak di Filipina selatan.
  • Dua korban dalam kondisi serius, ledakan merusak rumah, hotel, dan bandara internasional.
  • Kembang api disita dari gudang setelah lima orang tewas pada 29 Juni.

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 27 orang, termasuk 19 polisi dan personel pemerintah lainnya, terluka setelah tumpukan kembang api ilegal yang disita meledak di Filipina selatan pada Senin (8/7/2024). Ledakan tersebut juga mengakibatkan kerusakan pada rumah, hotel, dan bandara internasional.

Pada Selasa (9/7/2024), pejabat mengatakan bahwa dua korban berada dalam kondisi serius di rumah sakit di kota pelabuhan selatan Zamboanga. Walikota telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.

1. Bandara internasional Zamboanga alami kerusakan ringan

Saat kejadian, polisi sedang menumpuk kembang api di sebuah area terbuka di dekat lapangan tembak untuk melakukan peledakan terkendali. Namun, tumpukan kembang api yang telah disiram air itu tiba-tiba meledak.

Menurut para pejabat dan saksi mata, ledakan itu begitu dahsyat hingga memecahkan kaca jendela yang berjarak tiga kilometer jauhnya dari lokasi.

Otoritas Penerbangan Sipil Filipina mengatakan bahwa terminal penumpang di bandara internasional Zamboanga, sekitar dua kilometer dari ledakan, mengalami kerusakan ringan, namun tidak ada korban cedera atau penundaan penerbangan yang dilaporkan, dilansir Associated Press.

2. Lima orang tewas akibat ledakan kembang api pada Juni

Kembang api yang diproduksi secara ilegal itu disita dari sebuah gudang di kota Zamboanga, di mana lima orang tewas dan beberapa lainnya terluka akibat ledakan pada 29 Juni.

Pejabat Zamboaga mengatakan bahwa dua peledakan terkendali sebelum hari Senin berjalan lancar tanpa insiden apa pun.

“Itu tidak disengaja. Ledakan itu tidak dimaksudkan untuk menjadi ledakan besar," kata juru bicara kepolisian daerah, Letnan Kolonel Helen Galvez.

3. Kembang api sering digunakan secara besar-besaran pada tahun baru

Banyak orang Filipina menyalakan kembang api secara besar-besaran, terutama pada Malam Tahun Baru, karena percaya bahwa perayaan yang besar dapat mengusir nasib buruk dan kejahatan. Tradisi ini sebagian besar dipengaruhi oleh budaya Tionghoa

Meskipun tradisi berbahaya ini telah berkurang akibat pembatasan pemerintah dan kondisi ekonomi yang sulit, namun banyak daerah masih mempraktekkannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us