3 Orang di India Tewas Diamuk Massa gegara Babi Rusaki Tanaman

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya tiga orang di negara bagian Jharkand, India, dipukuli hingga tewas oleh sekelompok orang pada Kamis (31/8/2023). Insiden itu terjadi setelah babi milik korban diduga merusak tanaman di perkebunan kerabat mereka.
Kepala kepolisian setempat Haris Bin Zaman mengatakan bawah insiden itu terjadi di Jhanjhi Tola, sebuah desa di distrik Ranchi.
“Babi milik satu keluarga diduga merusak tanaman di perkebunan kerabat mereka beberapa hari yang lalu. Terjadi pertikaian antara kedua keluarga mengenai masalah ini," ujar Zaman, dikutip dari NDTV.
1. Para korban dipukuli dengan tongkat dan alat berkebun
Para korban, yang merupakan satu keluarga, diidentifikasi sebagai Janeswar Bedia (42), Sarita Devi (39) dan Sanju Devi (25). Adapun mereka dipukuli dengan tongkat dan alat-alat bertani hingga tewas.
"Sekitar jam 11 pagi pada hari Kamis, sekitar 10 orang bersenjatakan tongkat dan peralatan pertanian menyerang anggota keluarga tersebut. Tiga anggota keluarga, termasuk dua perempuan, dipukuli hingga tewas oleh massa,” kata Zaman.
Ia menambahkan bahwa mayat-mayat tersebut dikirim untuk pemeriksaan post-mortem dan pasukan polisi telah dikerahkan di desa tersebut.
2. Empat orang telah ditangkap
Melansir Hindustan Times, empat orang telah ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut. Polisi kini sedang berupaya untuk memburu yang lainnya.
“Tim polisi telah dibentuk untuk menangkap mereka yang terlibat dalam kejahatan tersebut. Karena tersangka sudah diidentifikasi oleh saksi mata dan anggota keluarga korban lainnya, maka mereka akan segera ditangkap,” kata Zaman.
Dia mengatakan di antara mereka yang ditangkap sejauh ini terdiri dari tiga perempuan dan satu laki-laki. Pria yang ditangkap telah diidentifikasi sebagai Sahajnam Bedia.
“Alasan pastinya akan terungkap hanya jika semua orang ditangkap dan diinterogasi,” tambahnya.
3. Keluaga korban dan pelaku disebut telah lama cekcok
Zaman mengatakan perselisihan mengenai babi milik korban merupakan satu-satunya alasan di balik pembunuhan tersebut. Meski demikian, seorang warga setempat mengatakan bahwa dua keluarga tersebut telah lama terlibat perselisihan.
“Insiden babi yang merusak tanaman baru terjadi tiga atau empat hari lalu,” kata seorang warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya.