5 Fakta Penikaman di Inggris Yang Tewaskan 2 Anak Kecil

- Dua anak tewas usai ditikam oleh remaja di kelas menari dan yoga di Inggris.
- Insiden itu juga melukai 11 orang lainnya, dengan 6 anak dan 2 orang dewasa dalam kondisi kritis.
- Kepala polisi terkejut banyak korban adalah anak-anak, pelaku telah ditangkap di tempat kejadian.
Jakarta, IDN Times - Dua anak di kelas menari dan yoga di Southport dekat Liverpool, Inggris, tewas usai ditikam oleh seorang remaja. Polisi mengatakan, insiden itu terjadi pada Senin (29/7/2024).
Seorang pria berusia 17 tahun telah ditangkap karena dicurigai melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Polisi menjelaskan, selain mereka yang tewas, insiden penikaman itu juga melukai 11 orang lainnya.
Berikut ini adalah lima fakta penikaman tersebut, yang telah mengejutkan banyak pihak di Inggris.
1. Seperti adegan film horor

Kelas menari dan yoga tersebut bertema Taylor Swift. Polisi dipanggil sekitar pukul 11:50 waktu setempat ketika serangan penikaman terjadi. Motif di balik insiden belum jelas.
Dilansir Al Jazeera, layanan ambulans mengirim 13 unit bersama sumber daya khusus dan telah membawa para korban penikaman ke Rumah Sakit Anak Alder Hey, Rumah Sakit Universitas Aintree dan Rumah Sakit Southpor serta Formby.
Colin Parry, salah satu orang yang menelepon polisi mengatakan, dirinya yakin beberapa gadis muda telah ditikam.
"Para ibu datang ke sini sekarang dan berteriak. Ini seperti adegan dalam film horor," katanya.
"Ini seperti sesuatu dari Amerika Serikat (AS), tidak seperti Southport yang cerah," tambahnya.
2. Petugas polisi terkejut melihat anak-anak jadi korban serangan ganas
Kepala polisi Serena Kennedy mengatakan, petugasnya yang menanggapi panggilan terkejut saat mengetahui banyak korban adalah anak-anak. Mereka menjadi sasaran serangan ganas dan menderita luka serius.
"Dapat dipahami bahwa anak-anak tersebut sedang menghadiri acara Taylor Swift di sebuah sekolah tari ketika pelaku bersenjatakan pisau masuk ke tempat tersebut dan mulai menyerang anak-anak tersebut," katanya, dikutip BBC.
Kennedy mengaku dirinya juga merupakan ibu dari dua anak perempuan dan nenek dari seorang cucu perempuan.
"Saya tidak dapat membayangkan rasa sakit dan penderitaan yang dialami keluarga para korban saat ini dan saya ingin menyampaikan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada mereka," ujarnya.
3. Korban terluka dalam kondisi kritis

Dari mereka yang terluka, enam anak berada dalam kondisi kritis. Dua orang dewasa yang melindungi para korban, juga dalam kondisi kritis.
"Kami yakin orang dewasa yang terluka (telah) dengan berani berusaha melindungi anak-anak yang diserang," kata Kennedy, dikutip CNN.
Terduga pelaku telah ditangkap di tempat kejadian dan pisau yang digunakan juga telah disita.
"Penyelidikan masih dalam tahap awal dan motivasi di balik insiden tersebut masih belum jelas. Namun Polisi Kontra Terorisme Northwest telah menawarkan dukungan mereka," jelas Kennedy.
Sebelumnya, polisi telah mengatakan bahwa insiden tersebut tidak dianggap terkait dengan aksi teror.
4. Pengakuan saksi mata
Pelatihan menari dan yoga itu diadakan pada minggu pertama liburan sekolah. Peserta adalah anak-anak usia enam hingga 11 tahun. Sesi itu berlagsung selama dua jam, dipimpin oleh dua perempuan yang merupakan instruktur yoga dan tari.
Dilansir VOA News, para saksi menggambarkan mendengar jeritan mengerikan dan melihat anak-anak berlumuran darah dari tempat pelatihan tersebut.
"Mereka berada di jalan, berlari," kata Bare Varathan, pemilik toko di dekatnya.
"Mereka ditikam, di sini, di sini, di sini, di mana-mana," ujarnya, menunjuk pada bagian leher, punggung, dan dada.
Ryan Carney, salah satu warga, mengatakan ibunya melihat pekerja darurat membawa anak-anak berlumuran darah merah. Dia bilang dia bisa melihat luka tusukan di punggung anak-anak.
5. Pelaku belum diidentifikasi

Raja Charles III menyampaikan belasungkawa, doa dan simpati terdalam bagi mereka yang terkena dampak insiden penikaman itu. Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyebut serangan itu mengejutkan.
Dilansir Associated Press, tersangka belum diidentifikasi. Dia tinggal di sebuah desa sekitar delapan kilometer dari lokasi serangan. Polisi mengatakan tersangka berasal dari Cardiff, Wales.
Inggris pernah mengalami serangan terburuk terhadap anak-anak pada 1996. Pelaku bernama Thomas Hamilton berusia 43 tahun dan menembak mati 16 orang siswa taman kanak-kanak dan guru di Dunblane, Skotlandia.