70 Tahun KAA Tak Dirayakan, Dino Patti Kirim Pesan ke Menlu

- Dino Patti Djalal kecewa peringatan 70 tahun KAA tidak dirayakan besar-besaran seperti sebelumnya.
- Alasan pemerintah tak menggelar perayaan 70 tahun KAA disebut karena prioritas dalam negeri dan keterbatasan anggaran.
Jakarta, IDN Times - Pendiri organisasi kebijakan luar negeri Indonesia Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, bicara soal peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang seolah senyap. Menurut Dino, kesepakatan yang sebelumnya tercipta adalah peringatan KAA akan dirayakan besar-besaran dalam sepuluh tahun sekali.
“Ini mengenai pertanyaan 70 tahun. Kesepakatannya adalah dirayakan setiap 10 tahun. Jadi 2005 ketika Pak SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono) masuk itu (peringatan) 50 tahun, gede-gedan. Kemudian, 10 tahun kemudian, 2015 Pak Jokowi, dirayakan gede-gedean. Semua pada datang. Seharusnya memang, 10 tahun kemudian, yaitu sekarang, tahun ini dirayakan gede-gedean,” kata Dino ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta pada Kamis (17/4/2025).
Terkait hal ini, Dino pun mengirimi pesan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono.
1. Ada banyak prioritas dalam negeri lainnya

Ditanya pendapatnya soal perkiraaan alasan pemerintah tak menggelar peryaaan 70 tahun KAA secara besar-besaran, Dino Patti Djalal sempat enggan berkomentar. Dino memperkirakan, adanya hal-hal lain yang jadi prioritas dalam negeri menjadi alasan.
“Tapi tampaknya alasannya adalah pemerintah baru, kan baru masuk tahun lalu. Ada anggaran diperketat luar biasa, ada prioritas dalam negeri yaitu makan bergizi gratis dan lain sebagainya,” kata Dino.
Jika perayaan 70 tahun KAA dilakukan, Dino memperkirakan acara ini akan jadi perhelatan besar yang dijamu Indonesia. Presiden dan Perdana Menteri dari berbagai negara diperkirakan akan hadir dalam perayaannya. Uursan energi, waktu, dan logistik, kemungkinan menjadi tantangan untuk perayaan dilakukan.
“Tampaknya dari segi waktu, dari segi energi, dari segi logistik dan lain sebagainya, pemerintah merasa akan berat sekali kalau melakukan 10 tahun, 70 tahun,” kata Dino.
2. Kirim pesan ke Menlu

Dino merasa, pemerintah perlu menjelaskan langsung alasan peringatan 70 tahun KAA tak dilakukan besar-besaran. Dino merasa tak punya wewenang untuk menyampaikan alasan dari keputusan pemerintah terkait hal ini. Dia bahkan langsung mengirim pesan kepada Menlu Sugiono.
“Dua hari yang lalu saya kirim pesan ke Pak Sugiono, Pak Menlu. Paling tidak, dari Pak Menlu atau Pak Presiden perlu ada suatu pesan, pernyataan, statement atau video atau apa yang merayakan 70 tahun itu saya kirim kepada beliau dua hari lalu. kita lihat akan terjadi atau tidak,” kata Dino.
3. KAA aset politik luar negeri Indonesia

Dino mengingatkan, KAA dan Dasasila Bandung yang menjadi hasilnya merupakan aset Indonesia.
“Kalau kita kemana-mana mau memimpin di Global South dan di Non-Blok, kalau kita mau ke Afrika, ke Timur Tengah, aset kita adalah, negara yang menyalakan semangat Asia Afrika dan Bandung spirit yang sekarang diapresiasi oleh seluruh dunia. Jadi aset ini jangan pernah kita lepas,” kata Dino.