Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Abu Dhabi Larang Kantong Plastik Sekali Pakai Mulai Juni

Ilustrasi penggunaan kantong plastik. (Pixabay.com/Cocoparisienne)

Jakarta, IDN Times - Ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, mengumumkan pada Rabu (6/4/2022) bahwa mereka akan mulai melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai mulai Juni mendatang.

Langkah terbaru negara yang kaya minyak itu diklaim sebagai upaya untuk memajukan tujuan pengurangan karbon yang ambisius.

Pernyataan dari kantor media yang dikelola pemerintah Abu Dhabi tidak merinci bagaimana larangan tersebut akan ditegakkan, dilansir Al Arabiya.

1. Komitmen untuk tidak akan menggunakan alat sekali pakai

Ilustrasi penggunaan kantong plastik sekali pakai. (Pixabay.com/Mabel Amber)

Emirat juga mengatakan pihaknya berencana untuk sepenuhnya menyingkirkan cangkir styrofoam, piring, dan wadah makanan sekali pakai pada tahun 2024.

Belum jelas bagaimana pemerintah Abu Dhabi akan bertindak apakah dengan memberlakukan denda, mendistribusikan tas lain, atau mengenakan biaya kepada orang-orang untuk penggunaannya. 

Langkah ini mengikuti negara bagian lainnya yakni Dubai yang akan menerapkan biaya sebesar 6 sen untuk kantong plastik sekali pakai pada Juli, dan ingin menghentikan penggunaannya pada dua tahun mendatang.

2. Harusnya mulai berlaku sejak 2020 namun tertunda COVID

Ilustrasi penggunaan kantong plastik. (Pixabay.com/Cocoparisienne)

Dilansir The National, penasihat senior Badan Lingkungan Abu Dhabi, Monir Bou Ghanem, mengatakan pada Januari lalu bahwa pelarangan penggunaan kantong plastik akan mulai berlaku sebelum akhir 2022.

Langkah itu sebelumnya telah direncanakan akan diterapkan di 2020, namun terhambat oleh COVID19. Lebih lanjut menurut Ghanem, peraturan akan dikembangkan dengan merangkul sektor swasta.

3. UEA berusaha capai netralitas karbon 2050

Ilustrasi sampah plastik (Pixabay/RitaE)

UEA, yang merupakan produsen minyak utama dunia, telah menyatakan akan mencapai netralitas karbon pada tahun 2050. Namun, target ini masih sulit untuk dicapai.

Secara global, hampir 300 juta ton polusi plastik diproduksi setiap tahun, menurut angka yang dirilis oleh Program Lingkungan PBB.

Hanya sembilan persen dari semua plastik yang pernah diproduksi telah didaur ulang, dengan sisanya berakhir di tempat pembuangan sampah.

PBB memperkirakan jika tren seperti saat ini berlanjut, lautan bisa mengandung lebih banyak plastik daripada ikan pada tahun 2050.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us