Akhiri Konflik, India-China Tarik Pasukan di Perbatasan Himalaya

- India dan China menyelesaikan penarikan mundur pasukan di perbatasan Himalaya
- Kesepakatan ini merupakan hasil pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi
- Penarikan pasukan membuka jalan bagi peningkatan hubungan politik dan bisnis bilateral
Jakarta, IDN Times - Pejabat pertahanan India mengumumkan bahwa negaranya dan China telah menyelesaikan sesuai rencana penarikan mundur pasukan mereka dari dua titik pertikaian di perbatasan Himalaya yang disengketakan.
"Pelepasan yang dimulai pekan lalu telah selesai dan verifikasi proses sedang berlangsung," kata pejabat itu pada Rabu (30/10/2024), dikutip dari The Straits Times.
Pejabat tersebut menambahkan, para tentara akan memulai patroli di perbatasan segera setelah para komandan di lapangan menyelesaikan prosedur.
1. Pakta perbatasan baru merupakan hasil tindak lanjut pertemuan Xi dan Modi
Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Rusia pada 23 Oktober. Dalam pembicaraan formal tersebut, kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan komunikasi dan menyelesaikan konflik.
Kedua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir tersebut mencapai kesepakatan untuk berpatroli di perbatasan di wilayah India, Ladakh, untuk mengakhiri kebuntuan militer selama empat tahun terakhir ini.
"Kesepakatan telah dicapai mengenai pengaturan patroli di sepanjang Garis Kontrol aktual (LAC) di wilayah perbatasan India-China, yang mengarah pada pelepasan dan penyelesaian masalah yang muncul di wilayah tersebut pada 2020," kata pejabat senior Kementerian Luar Negeri India Vikram Misri, dikutip dari BBC.
2. Meredanya ketegangan perbatasan diharapkan berdampak pada bisnis kedua negara
Diharapkan, membaiknya hubungan New Delhi-Beijing dapat membuka jalan bagi peningkatan hubungan politik dan bisnis bilateral, yang sempat terpengaruh oleh sengketa perbatasan, meskipun hubungan perdagangan terus menguat.
Profesor riset tamu di Institut Studi Asia Selatan, C. Raja Mohan, mengungkapkan bahwa penarikan pasukan adalah langkah awal yang berharga menuju perbaikan hubungan antara India-China.
"Ketegangan yang berlangsung selama empat tahun telah berakhir. Hal ini membuka ruang bagi diplomasi dan dialog politik," ujarnya, seraya menambahkan bahwa kesulitannya adalah beberapa langkah lanjutan perlu diambil, termasuk mengurangi kekuatan pasukan di sepanjang perbatasan.
Menurutnya, masalah membangun kepercayaan di perbatasan masih ada.
3. Sekilas tentang konflik perbatasan puluhan tahun antara India-China

India dan China memiliki sengketa perbatasan sepanjang 3.440 km. Sungai, danau, dan lapisan salju di sepanjang perbatasan menyebabkan garis perbatasan sering bergeser, sehingga banyak tentara yang berhadapan langsung di berbagai titik yang memicu konfrontasi.
Keduanya juga bersaing membangun infrastruktur di sepanjang perbatasan, yang telah memicu ketegangan lebih lanjut dan telah membayangi hubungan kedua negara selama beberapa dekade. Delhi-Beijing terlibat perang pada 1962, yang menyebabkan India menderita kekalahan telak.
Pada 2020, ketegangan mulai meningkat ketika India menuduh China mengubah status quo atau bergerak melampaui tempat pasukan China biasanya berpatroli di sejumlah tempat. Selanjutnya, Beijing menuding Delhi melakukan serangan.
Saat itu, 20 tentara India dan 4 tentara China tewas dalam bentrokan di perbatasan, di Lembah Galwan di wilayah Ladakh. Kedua pihak kemudian menghentikan patroli di beberapa titik di perbatasan di Ladakh, guna menghindari konfrontasi baru dan memindahkan puluhan ribu pasukan baru, serta peralatan militer lebih dekat ke wilayah pegunungan Himalaya.