Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ancam Kedaulatan, Rusia Usir Kapal Perang AS

Kapal Perang AL Amerika, USS Chafee. twitter.com/steffanwatkins
Kapal Perang AL Amerika, USS Chafee. twitter.com/steffanwatkins

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Federasi Rusia menjelaskan bahwa kapal perangnya telah mengusir Kapal AL Amerika Serikat (AS) yang hampir menerobos laut teritorialnya. Pernyataan itu disampaikan Rusia, Jumat (15/10) ketika Kapal Perang AS, USS Chafee, dikabarkan hampir melanggar batas teritorial laut Rusia di selatan Vladivostok. 

Dikutip dari Reuters, militer Rusia merespon ancaman tersebut dengan mengirim kapal anti kapal selamnya, Admiral Tributs, untuk mengejar dan mengusir USS Chafee. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, proses pengejaran berlangsung 50 menit hingga USS Chafee mengubah jalurnya.

1. Kapal Perang AS gagal penuhi panggilan radio Rusia

Aksi pengejaran yang dilakukan Kapal Perang Rusia terhadap Kapal Perang AS di perairan sekitar Vladivostok dicap Rusia sebagai respon yang proporsional.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, USS Chafee gagal menjawab panggilan radio Kapal Admiral Tributs sehingga tindakan preventif terpaksa dilakukan, seperti yang dilansir dari Reuters.

Ketika kapal tersebut diminta untuk mengubah jalur, USS Chafee menurut keterangan Rusia terlihat mengubah kode benderanya. Perubahan kode bendera yang dimaksud USS Chafee adalah mereka ingin menerbangkan helikopter dari dek kapal. Dikarenakan alasan itu USS Chafee dipercaya secara sengaja tidak dapat mengubah jalur ataupun mengurangi kecepatan kapal.

2. Insiden pengusiran kedua oleh Rusia dalam empat bulan terakhir

Suasana di atas Kapal HMS Defender ketika jet tempur Rusia terbang rendah, pada 23 Juni 2021. twitter.com/hdevreij
Suasana di atas Kapal HMS Defender ketika jet tempur Rusia terbang rendah, pada 23 Juni 2021. twitter.com/hdevreij

Rusia diketahui sebagai salah satu negara yang aktif menghalangi kapal perang Negara Barat yang mendekati perairannya. Selain insiden yang terjadi di Teluk Peter yang Agung, Vladivostok, kejadian serupa juga sempat terjadi namun di belahan dunia lain.

Melansir Reuters, empat bulan sebelum insiden Vladivostok, Kapal Perang AL Rusia dan jet tempur Rusia harus mengeluarkan tembakkan peringatan ketika Kapal AL Inggris mencoba masuk ke perairan teritorial Rusia di Pulau Krimea. 

Kejadian saat itu diakui banyak ahli merupakan situasi yang sangat berbahaya karena sedikit kesalahan dapat menyeret Rusia-Inggris untuk berperang. Apabila dibandingkan dengan peristiwa pengejaran di Vladivostok, Kapal Admiral Tributs dilaporkan hanya mengejar pada jarak 60 meter dari USS Chafee tanpa ada tembakan peringatan.

3. Latihan laut gabungan Rusia-Tiongkok

Selain ingin melindungi kedaulatan perairannya, pengejaran yang dilakukan Rusia dilaksanakan untuk menjamin keamanan latihan militer gabungan antara AL Rusia dan AL Tiongkok di Laut Jepang.

Dilaporkan Global Times, Rusia dan Tiongkok pada Kamis (14/10) menggelar salah satu latihan laut terbesarnya Naval Interaction-2021 yang tidak jauh dari Teluk Peter yang Agung. Ketika latihan berlangsung kapal-kapal perang canggih milik AL Tiongkok, seperti Kapal Penghancur Type 055, dikerahkan Beijing untuk menyukseskan percobaan tempur perdananya bersama Angkatan Laut Rusia.

Latihan ini adalah sebuah komitmen kerja sama antara Rusia dan Tiongkok dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan menjaga keamanan serta perdamaian regional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us