Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Angka Rawat Inap Anak-Anak di AS Meningkat gegara Varian Omicron

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Otoritas Kesehatan Amerika Serikat (AS) melaporkan, varian Omicron menyebabkan lonjakan anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena terpapar COVID-19.

“Tren peningkatan rawat inap terkait dengan COVID-19. Peningkatannya sampai empat kali lipat untuk anak-anak berusia 18 tahun ke bawah mulai dari 5 Desember hingga pekan ini,” demikian laporan Departemen Kesehatan negara bagian New York, dikutip dari AFP.

Departemen menyoroti, setengah dari anak-anak yang masuk ke rumah sakit sepanjang Desember berusia di bawah 5 tahun. Mereka adalah kelompok yang belum memenuhi syarat vaksinasi COVID-19. 

1. Pemerintah janji meningkatkan kapasitas tes COVID-19

Ahli penyakit menular Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci. (Instagram.com/doc.fauci)
Ahli penyakit menular Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci. (Instagram.com/doc.fauci)

Jumlah kasus COVID-19 di AS terus meningkat, dengan rata-rata hampir 190.000 infeksi baru dalam sepekan terakhir, berdasarkan data Universitas Johns Hopkins.

Munculnya varian Omicron, bertepatan dengan momen libur Natal dan Tahun baru, menyebabkan permintaan tes meningkat di seluruh negara bagian. Epidemiolog terkemuka AS, Anthony Fauci, mengakui terbatasnya kapasitas tes sebagai salah satu tantangan pandemik saat ini saat ini.

"Salah satu masalahnya adalah itu (alat tes) tidak akan sepenuhnya tersedia untuk semua orang, dan masih ada beberapa masalah sekarang dari orang-orang yang kesulitan untuk dites," kata Fauci kepada ABC News.

"Tapi kami sedang menangani masalah pengujian,” tambah Fauci, yang merupakan penasihat kesehatan untuk Presiden Joe Biden.  

2. AS tidak boleh terbuai dengan hasil penelitian tentang Omicron

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Saat ini, kata Fauci, fokus pemerintah adalah mengatasi varian Omicron yang dinilai sangat menular.

Terlepas dari peningkatan permintaan rawat inap dan pengujian COVID-19, varian Omicron memaksa pembatalan ratusan penerbangan di AS, karena kru pesawat terkena sakit atau harus dikarantina setelah terpapar virus.

Studi terbaru di Afrika Selatan dan Inggris menunjukkan, pasien Omicron cenderung tidak perlu menjalani rawat inap. Selain itu, studi menunjukkan bahwa durasi tinggal di rumah sakit dan kebutuhan terhadap oksigen juga lebih rendah.

“Kami tidak ingin berpuas diri karena Amerika memiliki angka infeksi baru yang tinggi. Itu sama saja kita harus mengesampingkan penurunan keparahan (dari varian Omicron),” papar Fauci.

3. Biden pastikan AS tidak menerapkan lockdown

Presiden Amerika Serikat Joe Biden di East Las Vegas Community Center di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden di East Las Vegas Community Center di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Pada Selasa lalu, Presiden Biden telah mengumumkan serangkaian langkah baru untuk mencegah gelombang pandemik baru di Negeri Paman Sam. Biden berjanji akan menyediakan setengah miliar alat tes COVID-19 rumahan secara gratis serta menambah sentra tes usai Natal dan Tahun baru.

Di sisi lain, Biden memastikan bahwa pemerintahannya tidak akan memberlakukan pembatasan sosial atau lockdown. Oleh sebab itu, dia mendorong agar semua orang menerima vaksinasi dan menerima suntikan booster.

Bagi yang enggan divaksin, Biden mendorong mereka untuk menjalani tes COVID-19 secara berkala.  

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us