Junta Myanmar Beri Amnesti Tahun Baru ke 3.000 Tahanan

Pemberian amnesti di Myanmar tidak meriah seperti biasanya

Jakarta, IDN Times - Junta Myanmar membebaskan 3113 tahanan, termasuk 98 orang asing, untuk menandai Tahun Baru tradisional negara itu pada Senin (17/4/2023). Hal tersebut disampaikan langsung pemerintah militer yang diterbitkan di saluran Telegram pro-militer.

Sebelumnya. Myanmar telah memenjarakan ribuan oposisi dan aktivis pro-demokrasi sejak merebut kekuasaan pada tahun 2021 dan secara brutal menghentikan protes. Junta Myanmar juga telah melakukan serangan di wilayah sipil yang dikecam oleh banyak negara.

Baca Juga: Serangan Militer di Myanmar, Indonesia Diharapkan Susun Strategi Lagi

1. Junta Myanmar tidak menjelaskan detail siapa saja yang akan mendapatkan amnesti

Letnan Jenderal Aung Lin Dwe, seorang sekretaris negara Myanmar di bawah junta, mengatakan bahwa amnesti itu merupakan "perayaan Tahun Baru Myanmar, untuk membawa kegembiraan bagi rakyat dan mengatasi masalah kemanusiaan," dilansir The Straits Times. 

Aung Lin menambahkan mereka yang mengulangi pelanggaran harus menjalani sisa hukuman mereka dan mendapatkan hukuman tambahan.  Pernyataan junta Myanmar tidak menunjukkan pengunjuk rasa anti-junta atau jurnalis yang dipenjara karena meliput kudeta akan termasuk di antara mereka yang dibebaskan atau tidak.

Belum diketahui pula pimpinan partai oposisi yang digulingkan Aung San Suu Kyi akan dibebaskan atau tidak. Suu Kyi menjalani hukuman 33 tahun penjara setelah menjalani banyak sidang yang diyakini sebagai akal-akalan junta Myanmar untuk membungkam tokoh tersebut.

Baca Juga: Rusia dan China Tolak Resolusi DK PBB soal Myanmar 

2. Tidak ada perayaan pemberian amnesti oleh rakyat Myanmar

Sejak kudeta pada 2021 lalu, junta Myanmar telah membebaskan sekitar 23 ribu tahanan, dilansir Philstar. Walau begitu, beberapa kelompok hak asasi pada saat itu khawatir tindakan itu akan membebaskan ruang bagi penentang militer serta menyebabkan kekacauan di masyarakat.

Myanmar biasanya memberikan amnesti kepada ribuan tahanan untuk menandai liburan tradisional Tahun Baru Buddha yang pada tahun-tahun sebelumnya dirayakan dengan pesta pertempuran air di seluruh kota.

Tapi tahun ini jalan-jalan di banyak kota besar sepi akibat boikot setelah serangan udara militer di sebuah desa yang menewaskan lebih dari 170 orang. Lebih dari 21 ribu orang telah ditangkap sejak militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi pada Februari 2021, menurut kelompok pemantau lokal.

Baca Juga: Rusia dan China Tolak Resolusi DK PBB soal Myanmar 

3. Setidaknya ada 170 jurnalis ditangkap sejak junta Myanmar melakukan kudeta

Junta Myanmar Beri Amnesti Tahun Baru ke 3.000 TahananIlustrasi Kebebasan Bersuara (IDN Times/Arief Rahmat)

Setidaknya ada 170 jurnalis telah ditangkap sejak kudeta, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, ada 200 kasus ancaman terhadap jurnalis di Myanmar seperti penggerebekan hingga pembunuhan. 

Masih ada 70 jurnalis yang dikabarkan masih ditahan, termasuk 12 jurnalis perempuan. Sejauh ini, banyak negara yang melarang warganya untuk bepergian ke Myanmar karena situasi keamanan yang tidak kondusif.

Perang dengan kelompok-kelompok pejuang lokal masih berlangsung di beberapa daerah. Di sisi lain, junta Myanmar sendiri berusaha untuk melemahkan partai-partai oposisi yang akan berlaga di Pemilu Myanmar pada Agustus 2023 mendatang.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya