Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Electoral College di Pilpres AS 2024? Ini Penjelasannya!

Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. (unsplash.com/Kristina Volgenau)
Intinya sih...
  • Kamala Harris dan Donald Trump bersaing dalam Pilpres AS pada 5 November 2024.
  • Electoral College membutuhkan 270 suara dari total 538 untuk menang dalam Pilpres AS.
  • Proses pilpres dimulai dengan warga AS memberikan suaranya di setiap negara bagian yang mereka tinggali.

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Kamala Harris dan calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump, bersaing untuk memperebutkan kursi presiden pada 5 November 2024.

Berdasarkan Konstitusi AS, masing-masing dari 50 negara bagian mengadakan pemungutan suara pendahuluan. Sampai saat ini, terdata sudah 50 juta orang yang memberikan suaranya untuk masa depan negeri adidaya tersebut.

Dengan memakai sistem Electoral College, setiap kandidat membutuhkan 270 suara dari total 538 suara elektoral untuk bisa menang dalam Pilpres AS. Setiap negara bagian memiliki sejumlah ‘elektor’ berdasarkan jumlah penduduk.

Sebagian negara bagian bahkan memiliki sistem memberikan semua suaranya kepada siapa pun kandidat yang bisa meraup suara terbanyak terlebih dahulu. Dilansir Channel News Asia, Rabu (30/10/2024), diprediksi ada sejumlah negara bagian yang ‘menentukan’. Negara bagian ini juga menjadi sasaran kampanye Harris maupun Trump.

1. Apa itu Electoral College?

Pertemuan Electoral College 2020 di 100 State Circle, Annapolis (commons.wikimedia.org/MDGovpics)

Electoral College adalah sekelompok orang yang memilih presiden dan wakil presiden. Para pemilih (elector) akan memilih calon presiden dan wakilnya di setiap negara bagian. Calon presiden dan wakil presiden yang mendapat suara terbanyak dari mereka akan memenangkannya.

Terdapat 538 anggota Electoral College, demikian dijelaskan National Conference of State Legislators. Namun, seorang kandidat hanya membutuhkan 270 suara untuk bisa dinyatakan sebagai presiden.

Tiap negara bagian mempunyai sejumlah delegasi ke Electoral College, berdasarkan perwakilan di DPR dan Senat, ditambah tiga delegasi tambahan untuk District of Columbia.

Karena tidak semua negara bagian memiliki jumlah perwakilan elector yang sama, negara bagian seperti California dan Texas memiliki lebih banyak delegasi dibandingkan Alaska dan Montana. Negara bagian dengan jumlah suara Electoral College terbanyak adalah California, Texas, Florida, dan New York. Yang paling sedikit adalah Alaska, Delaware, District of Columbia, Montana, Dakota Utara dan Selatan, Vermont.

2. Bagaimana proses Pilpres AS?

ilustrasi "Count Every Vote" (pexels.com/Edmond Dantès)

Proses pilpres dimulai dengan warga AS memberikan suaranya di setiap negara bagian yang mereka tinggali. Sepekan sebelum hari pilpres, mereka bahkan sudah bisa memberikan suaranya.

Setelah itu, suara elektoral dari masing-masing negara bagian akan dihitung. Mayoritas negara bagian di AS menganut sistem pemenang akan mendapatkan semua suara. Artinya, kandidat yang memperoleh suara terbanyak akan mendapatkan semua suara elektoral dari negara bagian di AS.

Pengumuman siapa yang memenangkan pilpres akan diumumkan Januari setelah penghitungan suara elektoral seluruh negara bagian. Presiden terpilih nantinya akan disumpah pada 20 Januari.

3. Ada 7 swing states jadi penentu kemenangan di Pilpres AS tahun ini

Charlotte, North Carolina (unsplash.com/Daniel Weiss)

Pada Pilpres AS tahun ini, ada 7 negara bagian yang akan jadi penentu kemenangan (swing states). Adapun negara bagian tersebut adalah Pennsylvania (19 suara Electoral College), Georgia (16 suara Electoral College), North Carolina (16 suara Electoral College), Michigan (15 suara Electoral College), Arizona (11 suara Electoral College), Wisconsin (10 suara Electoral College), serta Nevada (6 suara Electoral College).

Pennsylvania, misalnya. Negara bagian ini dulunya adalah daerah pemilihan Partai Demokrat yang bisa diandalkan. Namun saat ini, persaingan Harris dan Trump, yang berasal dari Partai Republik cukup ketat di negara bagian tersebut.

Lalu North Carolina di mana negara bagian ini hanya sekali memilih Demokrat pada 1980. Namun Harris yakin tahun ini, warga North Carolina bakal memilih dirinya.

Populasi North Carolina kini sudah mencapai lebih dari 10 juta dan tumbuh lebih beragam. Harris yakin bahwa suara bakal masuk ke Demokrat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Sunariyah
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us