Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Argentina Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus 

Paus Fransiskus. (Pete Souza, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Pemerintah Argentina menetapkan tujuh hari berkabung nasional setelah Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun.
  • Ribuan warga berkumpul di berbagai lokasi Buenos Aires untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin Katolik pertama dari Amerika Latin tersebut.
  • Klub sepak bola San Lorenzo, tim yang didukung Paus Fransiskus, mengumumkan akan mengadakan misa pada hari Rabu (23/4/2025) di lokasi awal berdirinya klub sebagai tanda penghormatan.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Argentina menetapkan tujuh hari berkabung nasional setelah Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Ribuan warga berkumpul di berbagai lokasi Buenos Aires untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin Katolik pertama dari Amerika Latin tersebut. Paus yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio ini menjabat sejak 13 Maret 2013.

Paus Fransiskus dikenal vokal terhadap isu keadilan sosial, kemiskinan, dan perdamaian global. Selama menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires, ia dikenal dekat dengan masyarakat miskin.

Namun, selama masa kepausannya, Paus Fransiskus tidak pernah kembali mengunjungi Argentina. Padahal, ia pernah mengunjungi negara lain di Amerika Latin.

"Ini benar-benar hari yang menyedihkan bagi semua umat Katolik. Paus Fransiskus dikenal sangat ramah, suka turun langsung ke masyarakat, dan selalu berjuang untuk dunia yang lebih baik, khususnya untuk orang-orang miskin," kata Carmen Benítez, salah satu jemaat yang hadir dalam misa peringatan, dilansir Buenos Aires Herald.

1. Ribuan warga padati gereja dan katedral di Buenos Aires

Ribuan pelayat memadati Katedral Metropolitan Buenos Aires dan Gereja San José di Flores, tempat kelahiran Paus Fransiskus. Mereka mengikuti misa khusus yang dipimpin Uskup Agung Buenos Aires, Jorge García Cuerva pada Senin (21/4/2025). Acara doa di Gereja San José dihadiri beberapa tokoh penting termasuk Wakil Presiden Argentina Victoria Villarruel, anggota parlemen Leandro Santoro, dan pemenang Nobel Perdamaian Argentina Adolfo Pérez Esquivel.

Bangunan ikonik kota Buenos Aires turut mengenang kepergian Paus Fransiskus. Planetarium dan Obelisk menampilkan proyeksi wajah Paus beserta kata-kata terkenalnya "Doakan aku". Bunga, lilin, dan pesan kenangan bertumpuk di tangga paroki sebagai tanda belasungkawa dari masyarakat Argentina.

Klub sepak bola San Lorenzo, tim yang didukung Paus Fransiskus, mengumumkan akan mengadakan misa pada hari Rabu (23/4/2025) di lokasi awal berdirinya klub. Asosiasi Sepak Bola Argentina juga menunda semua pertandingan sebagai tanda penghormatan.

"Paus kaum miskin dan terpinggirkan telah pergi. Beliau selalu mengajarkan kita untuk membangun jembatan dan hidup dalam persaudaraan. Paus adalah bapa kita, bapa dari kaum miskin dan penuh kasih. Penghormatan terbaik yang bisa kita berikan sebagai rakyat Argentina adalah dengan bersatu," kata Cuerva, dilansir Al Jazeera.

2. Pejabat Argentina sampaikan belasungkawa

Presiden Javier Milei, yang sebelumnya pernah berselisih dengan Paus, turut memberikan penghormatan. Kantor Kepresidenan Argentina mengeluarkan pernyataan belasungkawa atas kematian Paus Fransiskus.

Milei juga memuji perjuangan Paus melindungi kehidupan dan mempromosikan dialog antar-agama. Presiden Milei dijadwalkan akan terbang ke Roma pada Kamis (24/4/2025) untuk menghadiri pemakaman pada Sabtu (26/4/2025).

Mantan Presiden Cristina Fernández de Kirchner, yang juga pernah berselisih dengan Paus saat masih menjabat sebagai uskup agung, ikut menyampaikan belasungkawa.

"Beliau adalah wajah Gereja yang lebih manusiawi, berpijak pada realitas dunia, namun tetap memandang ke langit. Kami akan merindukanmu Fransiskus, kesedihan yang kami rasakan tak terhingga," tulisnya di platform X. 

3. Paus Fransiskus tidak pernah kembali ke Argentina

Keuskupan Buenos Aires mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian Paus. Mereka mengenang kecintaan Paus terhadap kota kelahirannya dan komunitas yang dilayaninya selama bertahun-tahun. Para pemimpin Keuskupan mengajak seluruh komunitas untuk berdoa untuk Paus selama beberapa hari ke depan.

Beberapa warga masih menyayangkan Paus Fransiskus tidak pernah kembali ke Argentina semenjak memimpin Vatikan. Spekulasi bermunculan, Paus dinilai tidak mau kunjungannya dipolitisasi atau terlibat dalam polarisasi di negaranya. Namun, beberapa pihak menilai Paus Fransiskus tidak sempat ke Argentina karena agendanya yang padat.

Paus Fransiskus juga pernah bersitegang dengan Milei. Presiden Argentina itu pernah menyebutnya sebagai orang bodoh dan simbol kejahatan. Ideologi keduanya dinilai sangat kontras mengingat Milei yang berhaluan kanan. Namun, Paus tetap menyambut baik Milei saat kunjungannya ke Vatikan. 

Selama periode berduka, pemerintahan Milei meniadakan semua kegiatan resmi.  Ia juga memerintahkan bangunan-bangunan publik mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda penghormatan.

"Kami merasa seperti anak yatim yang kehilangan sosok ayah yang sangat mencintai kota dan Keuskupan Buenos Aires. Kami berdoa agar dapat meneruskan warisannya: membangun Gereja yang terbuka untuk semua, penuh kasih, sukacita, dan peduli pada kaum miskin," tutur pernyataan dari Keuskupan Buenos Aires, dilansir Euronews.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us