AS Tahu Israel Serang Iran: Bentuk Pembelaan Diri

- Israel melancarkan serangan terarah ke Iran sebagai bentuk pembelaan diri dan respons atas serangan rudal balistik pada 1 Oktober.
- Setidaknya lima ledakan terdengar di Teheran dan Karaj akibat serangan Israel yang diluncurkan dari kompleks militer di Tel Aviv.
- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant diungsikan ke bunker setelah Israel meluncurkan sejumlah serangan ke Iran.
Jakarta, IDN Times - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Sean Savett, mengaku pihaknya telah tahu serangan Israel ke Iran pada Sabtu dini hari waktu setempat (26/10/2024). Savett menyatakan serangan itu adalah bentuk pembelaan diri.
"Kami memahami, Israel tengah melancarkan serangan terarah terhadap target militer di Iran sebagai bentuk pembelaan diri dan respons atas serangan rudal balistik pada 1 Oktober," kata Savett, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (26/10/2024).
1. Israel luncurkan serangan ke Iran
Israel dilaporkan telah menyerang Iran. Setidaknya ada lima ledakan yang terdengar di seluruh penjuru Teheran dan Karaj. Israel disebut meluncurkan serangan dari kompleks militer di Tel Aviv langsung menargetkan Teheran.
"IDF (militer Israel) saat ini menyerang target tertentu di Iran. Ini adalah tanggapan dari serangan terus-menerus rezim Iran," kata juru bicara IDF, Daniel Hagari.
Meski demikian, kantor berita resmi Iran, IRNA, menyebutkan tidak ada laporan dari insiden membahayakan. Aktivitas Bandara Internasional Mehrabad dan Imam Khomeini pun terpantau normal.
2. Netanyahu langsung diungsikan di bunker

Setelah Israel meluncurkan sejumlah serangan ke Iran, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, langsung diungsikan ke bunker di kantor pusat Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.
Tak hanya Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga langsung diungsikan di bunker yang sama.
3. Israel sudah rencanakan serang Iran sebelum pilpres AS
Sebenarnya, beberapa pejabat sudah menyatakan kepada media-media AS terkait rencana Israel. Dia menyatakan Gedung Putih sebenarnya sudah tahu Israel akan menyerang Iran sebagai serangan balasan ke Iran terkait dengan serangan pada 1 Oktober 2024 lalu.
Menurut penuturan mereka, dilansir CNN, serangan akan diadakan sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada 5 November 2024 mendatang.