Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS: Ukraina Bisa Rebut Kembali Wilayah Kherson dari Rusia

ilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/НГУ)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, pada Kamis (3/11/2022), mengatakan bahwa pasukan Ukraina memiliki kemampuan merebut kembali wilayah Kherson. Ia menyebutkan hal itu karena ada kemungkinan pasukan Moskow mundur dari tepi barat Sungai Dnipro.

Di daerah perkotaan, beberapa gedung pemerintah Kherson yang sebelumnya berkibar bendera Rusia, kini telah diturunkan. Hal itu diungkap oleh jurnalis koresponden pro-Kremlin. Rusia dan pejabat Kherson yang ditunjuk Moskow, telah melakukan evakuasi besar penduduk dari wilayah tersebut.

1. Mundurnya Rusia dari Kherson akan jadi kekalahan besar

Menhan AS, Lloyd Austin (Twitter.com/Secretary of Defense Lloyd J. Austin III)

Rusia menguasai wilayah Kherson pada awal invasi. Wilayah itu menjadi salah satu wilayah awal yang diduduki pasukan Moskow. Namun sejak dua bulan terakhir, pasukan Ukraina telah melakukan serangan balik dan memaksa pasukan Rusia di Kherson untuk mundur dari garis pertahanan.

Melansir Reuters, pada Kamis, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa pasukan Kiev memiliki kemampuan untuk dapat merebut kembali kota Kherson itu. Dia menyebutkan bahwa langkah tersebut akan jadi kekalahan besar bagi Rusia.

"Mengenai masalah apakah Ukraina dapat mengambil wilayah yang tersisa di sisi barat sungai Dnipro dan di Kherson, saya yakin mereka memiliki kemampuan untuk melakukan itu," kata Austin.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Austin itu berbarengan dengan pernyataan dari pejabat Rusia di Kherson yang menyatakan ada kemungkinan Moskow menarik pasukan dari tepi barat Sungai Dnipro. 

2. Bendera Rusia di gedung pemerintahan Kherson telah diturunkan

Sebagai wilayah yang dikuasai pasukan Moskow sejak awal invasi, beberapa gedung pemerintah utama wilayah Kherson dipasangi oleh bendera Rusia. Pejabat di Kherson juga telah diganti dengan pejabat yang ditunjuk Rusia.

Namun dalam perkembangan yang terbaru, Alexander Kots, jurnalis pro-Kremlin, mengatakan bahwa bendera Rusia yang tergantung di depan gedung pemerintahan Kherson telah diturunkan.

"Saya berkendara ke gedung bekas pemerintahan wilayah Kherson; Saya mengonfirmasi bahwa tidak ada bendera (Rusia) di atasnya," kata Kots dikutip dari The Moscow Times.

Namun meski begitu, beberapa bendera Rusia lain masih tergantung di gedung-gedung terdekat. Kota itu belum sepenuhnya dikuasai pasukan Ukraina.

3. Ukraina kutuk deportasi massal penduduk Kherson yang dilakukan Rusia

Ilustrasi situasi kota Ukraina yang hancur akibat invasi Rusia (Unsplash.com/Алесь Усцінаў)

Pasukan Ukraina disebut terus melancarkan serangan balik di Kherson dengan tembakan artileri. Beberapa serangan bahkan diduga dilakukan dengan menggunakan peluncur multi roket HIMARS bantuan dari AS.

Pemerintah Rusia di Kherson telah mengevakuasi puluhan ribu rakyat dari wilayah itu sejak dua pekan terakhir. Ukraina mengecam tindakan deportasi yang dilakukan oleh Rusia tersebut.

"Pemerintah pendudukan Rusia telah memulai relokasi paksa massal penduduk di tepi kiri (Sungai Dnieper) wilayah Kherson ke wilayah Krimea yang diduduki sementara atau Federasi Rusia," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina dikutip RFE/RL.

Kementerian juga menjelaskan bahwa Rusia telah mendeportasi warga Ukraina di wilayah Zaporizhzhia dan Donetsk serta Krimea. Mereka meminta masyarakat internasional untuk mengutuk relokasi paksa dan memberi sanksi baru terhadap Rusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us