Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banjir di Arab Saudi, Jalanan Mekkah dan Jeddah Berubah Jadi Sungai

ilustrasi banjir (pexels.com/Sveta K)

Jakarta, IDN Times - Hujan lebat yang melanda Arab Saudi pada Selasa (7/1/2025) menyebabkan banjir besar di berbagai kota, termasuk Mekkah, Madinah, dan Jeddah. Akibatnya, jalanan berubah menjadi sungai, kendaraan hanyut, dan aktivitas sehari-hari terganggu.

Badan Meteorologi setempat telah mengeluarkan peringatan merah untuk wilayah tersebut, dengan hujan diperkirakan terus berlangsung hingga 10 Januari 2025.

Menurut laporan, sejumlah wilayah di Arab Saudi mengalami hujan deras yang tak biasa untuk musim dingin. Di media sosial, beredar foto dan video yang menunjukkan jalan-jalan penuh air hingga hampir menenggelamkan kendaraan.

Bandara di Jeddah juga mengalami penundaan penerbangan, dengan penumpang disarankan untuk terus memantau jadwal terbaru.

1. Hujan deras melumpuhkan aktivitas sejumlah kota

Sejumlah kawasan yang sebelumnya kering kini dipenuhi aliran air deras, yang menghanyutkan kendaraan dan mengganggu aktivitas warga. Distrik Al-Shafiyah di Madinah menerima curah hujan tertinggi, mencapai 49,2 mm, dikutip dari First Post. 

Kondisi ini membuat sejumlah warga harus meninggalkan kendaraan mereka di jalan demi menyelamatkan diri. Banyak dari mereka juga berlindung di tempat yang lebih aman untuk menghindari dampak hujan deras. Sebagian wilayah di Jeddah mengalami genangan air yang cukup parah, dengan kendaraan terlihat berjuang melawan arus banjir.

Banjir seperti ini bukan hal baru bagi Arab Saudi, terutama di musim dingin. Namun, buruknya sistem drainase dan kurangnya antisipasi terhadap curah hujan tinggi menjadi penyebab kerusakan yang signifikan. Jeddah sendiri pernah mengalami banjir besar pada 2009, yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Badan Meteorologi Arab Saudi (NCM) telah meningkatkan kesiagaan dengan mengeluarkan peringatan cuaca buruk untuk beberapa wilayah. Peringatan ini mencakup hujan deras, badai petir, serta angin kencang yang diperkirakan akan meluas ke seluruh wilayah Kerajaan dalam beberapa hari ke depan.

2. Kerusakan dan keterlambatan terjadi di berbagai wilayah

Dilansir RBC-Ukraine, bandara di Jeddah mengalami penundaan jadwal penerbangan, memaksa banyak penumpang untuk menunggu konfirmasi keberangkatan. Sementara itu, jalanan utama di kota tersebut dipenuhi kendaraan yang mogok akibat banjir.

Hussein Al-Qahtani, juru bicara NCM, menyebutkan bahwa curah hujan ini merupakan salah satu yang terberat dalam beberapa tahun terakhir.

“Hujan deras diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari mendatang dan mungkin meluas ke seluruh wilayah Kerajaan,” ujarnya.

Persiapan tambahan juga dilakukan oleh Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi (SRCA), khususnya di wilayah Mekkah. Upaya ini bertujuan memberikan bantuan medis dan evakuasi jika diperlukan selama peringatan cuaca buruk masih berlaku.

3. Ancaman berlanjut dengan curah hujan yang tinggi

Dilansir Daily Mail, Saudi sempat mengalami hujan ekstrem pada April dan Mei 2024, yang menewaskan lebih dari 24 orang. Para ahli menilai kondisi ini sebagai salah satu dampak perubahan iklim global, meskipun investigasi lebih lanjut masih diperlukan.

Upaya mitigasi sedang dilakukan oleh berbagai pihak. Otoritas setempat mengimbau warga untuk tetap berada di rumah jika tidak mendesak dan terus memantau perkembangan cuaca melalui saluran resmi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us