Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banyak Warga Ukraina Tewas, Zelenskyy: Karena Gak Jadi Anggota NATO

Potret Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (instagram.com/zelenskiy_official)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, sudah saatnya Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menerima negaranya untuk bergabung ke aliansi. Itu diungkap ketika Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berkunjung ke Kiev pada Kamis (20/4/2023).

Kunjungan itu merupakan kali pertama bagi Stoltenberg sejak dimulainya Perang Rusia-Ukraina. Dalam pertemuan itu, Zelenskyy kembali menyerukan agar Kiev mendapat lebih banyak senjata guna melawan Moskow.

1. Zelenskyy diundang ke KTT NATO di Lithuania Juli mendatang

Potret bendera anggota NATO (twitter.com/jensstoltenberg)

Melansir Reuters, Zelenskyy mengatakan telah diundang ke KTT NATO di Vinius pada Juli mendatang. Dia percaya pertemuan itu akan menjadi momen bersejarah bagi Ukraina.

"Saya berterima kasih atas undangan untuk mengunjungi KTT, tetapi penting juga bagi Ukraina untuk menerima undangan yang sesuai," kata Zelenskyy.

"Tidak ada penghalang obyektif untuk keputusan politik mengundang Ukraina ke dalam aliansi dan sekarang, ketika kebanyakan orang di negara-negara NATO dan mayoritas orang Ukraina mendukung aksesi NATO, adalah waktu untuk keputusan yang sesuai," sambung dia.

Banyak negara anggota NATO telah mengirim persenjataan ke Ukraina. Namun, Zelensky mengatakan pihaknya masih membutuhkan lebih banyak senjata.

Zelenskyy menyebut bertambahnya korban tewas di Ukraina disebabkan oleh kiriman senjata yang tertunda.

Stoltenberg mengatakan, tempat yang sah bagi Ukraina adalah di NATO. Ia menambahkan, agenda utama KTT mendatang yaitu membahas keanggotaan dan jaminan keamanan untuk Kiev.

2. Rusia sebut tujuan perang untuk halangi Ukraina gabung NATO

Pada September 2022, Kiev mengajukan permohonan untuk jadi anggota NATO. Itu dilakukan setelah Rusia mencaplok empat wilayah Ukraina.

Beberapa jam sebelum pertemuan Stoltenberg dan Zelenskyy pada Kamis, Kremlin mengatakan salah satu tujuan utama dari "operasi militer khusus" di Ukraina adalah untuk mencegahnya bergabung ke NATO yang dimusuhi Rusia.

"Tentu saja, karena jika tidak, ini akan menimbulkan ancaman serius dan signifikan bagi keamanan negara kita," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip dari TASS.

3. AS kirim bantuan militer ke Ukraina senilai Rp4,8 triliun

Ukraina berharap dapat merebut kembali wilayahnya di selatan dan timur lewat serangan balik dalam beberapa minggu mendatang. Rencana itu digaungkan setelah meraih kemajuan kecil dalam pertempuran di sisi timur pada musim dingin dan semi.

Terkait bantuan militer terbaru untuk Ukraina, Denmark dan Belanda pada Kamis mengumumkan akan menyumbang tank Leopard sebanyak 14 unit.

Pada Rabu, Amerika Serikat mengumumkan bantuan militer terbaru senilai 325 juta dolar AS (sekitar Rp4,8 triliun). Itu termasuk pemberian amunisi untuk SIstem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), rudal canggih dan ranjau anti-tank untuk Ukraina.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us