Belarus Terjunkan Tentara ke Jalan Usai Santer Ancaman Teror Bom

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada Rabu (21/2/2024), menerjunkan aparat ke jalanan untuk mengamankan situasi. Ia menyebut terdapat ancaman dari kelompok ekstremis di Belarus, meskipun angka kriminalitas di negaranya rendah.
Sebulan lalu, Belarus sudah melancarkan operasi penggerebekan besar-besaran terhadap oposisi dan berhasil menangkap lebih dari 60 orang. Mereka dituding sebagai bagian dari kelompok ekstremis atau pihak yang diduga membiayai sejumlah kerusuhan di Belarus.
1. Aparat keamanan akan dilengkapi dengan senjata ringan

Lukashenko mengatakan, aparat penegak hukum akan dikerahkan untuk mengorganisir patroli di seluruh kota di Belarus untuk memastikan keamanan warga.
"Warga harus memperoleh keamanan, ketika bekerja, di jalan, atau di mana pun pada hari itu. Hari ini, yang terpenting adalah aspek menjaga keamanan hukum dan ketertiban dan menekan aksi terorisme atau pembunuhan," terangnya, dikutip Reuters.
"Meskipun tingkat kriminalitas di Belarus terus menurun, tetapi negara ini tetap menghadapi risiko teror dari kelompok ekstremis. Saya sudah memperingatkan kementerian, KGB, pasukan khusus, dan semuanya bahwa kita harus mengontrol ini," tambahnya.
Seluruh aparat keamanan yang diterjunkan di jalanan harus dilengkapi senjata ringan, termasuk pistol.
2. Lukashenko ingatkan pentingnya penjagaan perbatasan Belarus

Pada saat yang sama, Lukashenko juga menekankan pentingnya menjaga perbatasan selatan dan barat Belarus. Ia menyebut kesiapan personel militer dan aparat penjaga perbatasan begitu penting saat ini.
"Tentu saja, kesiapan moral personel militer untuk mempertahankan Tanah Air begitu penting. Saya tahu bahwa semuanya masih baik-baik saja saat ini. Jika Anda melihat situasi di Belarus, Anda melihat bahwa kami sudah berjuang melawan serangan hybrid dalam waktu lama," terangnya.
Dilaporkan Belta, Lukashenko menyarankan perubahan hukum terkait latihan aparat penegak hukum, militer, dan personel keamanan, terutama dalam menghadapi ancaman perang modern.
"Latihan gabungan dengan tentara Rusia dan tentara swasta Wagner telah membuahkan hasil untuk pasukan militer kami. Mereka mengajarkan kami melalui pengalaman tempur secara nyata yang dilakukannya dalam beberapa tahun terakhir," sambungnya.
3. Belarus klaim ada enam pelanggaran wilayah udara dari negara anggota NATO

Kepala Departemen Kerja sama Militer Internasional, Valery Revenko, mengungkapkan terdapat enam pelanggaran wilayah udara di perbatasan yang dilakukan oleh Latvia, Lithuania, dan Polandia sepanjang 2023.
"Tingginya skala aktivitas mata-mata dan meningkatnya intensitas operasional dan latihan tempur pasukan asing membuat kami terdampak pelanggaran perbatasan di Republik Belarus, termasuk di wilayah udara," ungkapnya.
Ia menambahkan, militer Belarus terus meningkatkan penjagaan di perbatasan dengan ketiga negara. Revenko juga mengaku siap untuk melanjutkan tugas dan akan memperketat penjagaan di perbatasan dari darat hingga udara.