Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Biden Anugerahi Paus Fransiskus Penghargaan Sipil Tertinggi AS 

Paus Fransiskus berpidato di depan Kongres AS pada 2015. (USCapitol, Public domain, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menganugerahkan Presidential Medal of Freedom kepada Paus Fransiskus pada Sabtu (11/1/2025). Penghargaan ini merupakan penghargaan sipil tertinggi AS.

Melansir Reuters, penghargaan diberikan kepada tokoh yang berkontribusi besar terhadap nilai-nilai, kemakmuran, keamanan AS, perdamaian dunia, dan upaya sosial lainnya.

Penghargaan diberikan dengan status kehormatan istimewa (with distinction), pertama kalinya Biden memberikan level penghargaan tertinggi ini selama masa jabatannya. Gedung Putih menyampaikan penghargaan tersebut melalui telepon karena Biden membatalkan kunjungannya ke Vatikan akibat kebakaran hutan di California.

Biden dan Paus membahas berbagai upaya perdamaian dunia serta kerja Paus dalam meringankan penderitaan komunitas rentan. Gedung Putih memuji komitmen Paus dalam melayani kaum miskin, advokasi perdamaian, serta perlindungan lingkungan.

1. Alasan pemberian penghargaan

Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin religius yang memiliki perhatian besar terhadap kaum miskin dan tertindas. Sepak terjangnya memperjuangkan perdamaian dunia tercermin dari upayanya mendorong penghentian perang Rusia-Ukraina serta mengeluarkan kritik terhadap operasi militer Israel di Gaza.

Paus Fransiskus, yang lahir sebagai Jorge Bergoglio di Argentina, merupakan Paus pertama dari belahan bumi selatan. Perjalanan hidupnya didedikasikan melayani kaum miskin dan rentan di Argentina sebelum menjadi pemimpin Gereja Katolik pada 2013.

Dilansir NPR, Gedung Putih menyebut peran penting Paus dalam mempersatukan umat lintas agama.

"Seorang pemimpin yang terbuka, ia menjangkau berbagai keyakinan yang berbeda. Sebagai Paus pertama dari belahan bumi selatan, Paus tidak seperti pendahulunya," tutur pernyataan tersebut.

Paus juga dikenal aktif menyuarakan isu-isu kemanusiaan dan lingkungan. Sejak memimpin Vatikan, ia telah melakukan berbagai perubahan progresif dalam gereja.

2. Hubungan dekat Biden-Paus Fransiskus

Biden merupakan presiden Katolik kedua AS setelah John F. Kennedy. Ia memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Paus Fransiskus. Kedekatan mereka terjalin jauh sebelum Biden menjadi presiden, tercatat mereka telah bertemu tiga kali saat Biden menjabat wakil presiden.

Biden dikenal rutin menghadiri Misa dan sering mengutip perkataan Paus dalam pidato-pidatonya. Meski Biden mendukung hak aborsi yang bertentangan dengan doktrin Katolik, keduanya banyak sepakat dalam isu perubahan iklim dan ancaman nasionalisme.

Melansir NBC News, pertemuan terakhir Biden dan Paus terjadi Juni tahun lalu saat KTT G7 di Italia. Saat itu mereka membahas perang Ukraina dan Gaza, termasuk upaya gencatan senjata serta penanganan krisis kemanusiaan. Bulan lalu, Paus menghubungi Biden meminta pengubahan hukuman mati federal menjadi hukuman seumur hidup.

"Kasih sayang dan rahmat Anda melampaui kata-kata, cinta Anda kepada semua tidak ada bandingannya," kata Biden dalam pesan di platform X.

3. Sejarah pemberian Medal of Freedom ke Paus

Paus Fransiskus menjadi Paus ketiga yang menerima penghargaan bergengsi ini. Presiden Lyndon Johnson pertama kali memberikan penghargaan tersebut secara anumerta kepada Paus John XXIII pada 1963.

Paus John Paul II menjadi Paus kedua yang mendapatkan penghargaan ini dari Presiden George W. Bush pada 2004. Kini, Paus Fransiskus menambah daftar pemimpin tertinggi Katolik penerima Medal of Freedom.

Penghargaan kepada Paus Fransiskus diberikan sepekan setelah Biden menganugerahi 19 tokoh terkemuka lainnya. Penerima termasuk mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, bintang film Michael J. Fox dan Denzel Washington, pemain sepak bola Lionel Messi, konservasionis Jane Goodall, serta Bill Nye.

Penyematan medali biasanya dilakukan langsung oleh presiden dalam sebuah upacara khusus. Namun karena pembatalan kunjungan Biden ke Vatikan, medali dipresentasikan oleh staf militer di Oval Office dan gambarnya diunggah di media sosial, dilansir NYT.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us