Menkomdigi Minta ISP Beri Internet Murah, Tak Semena-mena Patok Harga

- Meutya minta ISP memberikan harga murah dan berkualitas
- Tarif harus transparan dan layanan berkualitas untuk pelanggan
- Prioritaskan perlindungan hak pelanggan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkeadilan
Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengingatkan para penyedia layanan internet (ISP) untuk tidak semena-mena mematok harga tinggi, gegara kaena tidak ada pesaing.
Hal ini disampaikan Meutya, sebab masih ada ISP yang mematok harga tinggi di beberapa daerah karena kurangnya kompetitor.
“Jangan sampai karena tidak ada pesaing di sana, lalu tarif dibuat semena-mena,” tegas Meutya dalam audiensi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025).
1. Meutya minta penyedia layanan internet memberikan harga murah

Dalam kesempatan tersebut, Meutya meminta para penyedia layanan internet (ISP) menghadirkan akses internet yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat, terutama di wilayah yang masih memiliki tarif tinggi.
"Kami meminta ISP berupaya maksimal untuk menghadirkan layanan internet yang murah untuk masyarakat,” ujar Meutya dalam keterangan pers yang dirilis Selasa (28/10/2025).
Menurut Meutya, pemerintah memahami bahwa pembangunan infrastruktur konektivitas membutuhkan investasi besar, namun hal itu bisa diatasi melalui langkah kolaboratif.
"Biaya mahal itu relatif. Operator seharusnya bisa menekan biaya dengan berbagai cara, termasuk kerja sama dan infrastructure sharing,” jelasnya.
2. Tarif harus transparan dan layanan berkualitas untuk pelanggan

Menkomdigi juga menekankan pentingnya transparansi tarif dan kualitas layanan kepada pelanggan.
"Saya paham industri juga sedang sulit, tapi ayo kita lihat daerah-daerah mana yang bisa diberi keringanan. Kalau di wilayah lain perlu penyesuaian harga, silakan, asalkan transparan,” katanya.
3. Prioritaskan perlindungan hak pelanggan

Selain soal harga, Meutya menegaskan perlindungan hak pelanggan harus menjadi perhatian utama.
“Jangan sampai ketika jaringan down, pelanggan tetap dikenakan biaya penuh. Itu tidak adil,” tegasnya.
Ia berharap, ISP dapat menjadi mitra pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkeadilan, di mana masyarakat dari berbagai lapisan tetap bisa menikmati layanan internet dengan harga wajar dan mutu terjamin.


















