Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Biden Tegaskan AS Gak Bakal Ikut Israel Balas Serangan Iran

Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (dok. X @POTUS)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa AS tidak akan ikut-ikutan Israel membalas serangan ke Iran. Hal ini ia tegaskan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Keberhasilan Israel dalam mencegat serangan Iran adalah sebuah kemenangan besar, tanggapan Israel lebih lanjut tidak diperlukan,” kata Biden, dikutip dari CNN, Senin (15/4/2024).

“Sebagian besar serangan Iran tidak berhasil dan ini menunjukkan bahwa kemampuan militer Israel sangat unggul. Tidak ada kerusakan siginifikan di Israel, menurut pejabat senior militer kami,” lanjut Biden.

 

1. Iran luncurkan ratusan drone ke Israel

Iran luncurkan penyerangan udara ke langit Israel dengan drone. (x.com/clashreport/DeSi__kaTTa)

Iran melepaskan ratusan drone dan misil dalam serangan ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024. Salah satu sasarannya instalasi militer di dataran tinggi Golan.

Serangan dilakukan Iran sebagai balasan atas serangan jet tempur Israel yang mengebom kantor konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan petinggi Garda Revolusi Iran. Kondisi ini semakin memperburuk hubungan dua negara yang kian memanas di hari-hari terakhir.

"Sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis di mana menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah," demikian pernyataan Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Minggu (14/4/2024).

2. Iran mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah

Presiden Iran Ebrahim Raisi. (twitter.com/raisi_com)

Iran menyebut bahwa serangan itu adalah bentuk membela diri. Aksi itu sesuai dalam Pasal 51 Piagam PBB.

Iran mempergunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional. Iran menegaskan soal ketegasannya untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi.

"Apa bila diperlukan, maka Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal," bunyi pernyataan resmi Kedutaan Besar Iran di Jakarta.

3. Peretas Iran klaim berhasil tembus sistem radar Israel

Iran luncurkan penyerangan udara ke langit Israel dengan drone. (x.com/clashreport/subodhrebel)

Kelompok peretas Iran yang bernama Handala mengklaim berhasil menembus sistem radar Israel. Klaim ini muncul usai serangan Iran ke Israel pada Minggu (14/4/2024) dini hari.

Kelompok peretas tersebut menuduh mereka menyusup ke sistem radar dan mengirimkan 500 ribu pesan teks ke warga Israel.

“Anda hanya punya waktu beberapa jam untuk memperbaiki sistem radar,” ungkap isi pesan tersebut, sebagaimana dikutip Jerussalem Post.

Pengumuman tersebut disebarkan melalui Telegram dan menekankan keberhasilan yang signifikan. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut terkait informasi itu. Namun demikian, hal itu disebut berpotensi merusak sistem keamanan nasional Israel. Terlebih lagi, pesan yang dikirim ke masyarakat merupakan sebuah ancaman serius.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us