Blinken Ajak Normalisasi Hubungan RI-Israel, Ini Tanggapan Kemenlu RI

Jakarta, IDN Times – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan bahwa sikap Indonesia tetap konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Pernyataan itu merupakan tanggapan atas isu beredar bahwa normalisasi Indonesia-Israel menjadi salah satu topik yang dibicarakan ketika Menlu AS, Antony Blinken, berkunjung ke Jakarta.
“Menlu RI sampaikan posisi konsisten Indonesia terhadap Palestina, bahwa Indonesia akan terus bersama rakyat Palestina memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan,” kata Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah, kepada IDN Times, Jumat (24/12/2021).
1. Kemenlu pastikan Indonesia sedang tidak mencari kesempatan normalisasi hubungan

Teuku memastikan bahwa isu itu diangkat oleh Blinken, yang berarti Indonesia sedang tidak mencari peluang untuk menormalisasi hubungannya dengan Israel.
“Isu Israel muncul disampaikan oleh Menlu Blinken pada pertemuan dengan Menlu RI saat kunjungan ke Jakarta,” tambah Faizasyah.
2. AS ingin perluas Kesepakatan Abraham

Sebagai informasi, pembicaraan soal hubungan Israel-Indonesia diungkap oleh sejumlah media Israel. Kendati begitu, dikatakan bahwa tidak ada terobosan signifikan dalam diskusi tersebut.
Dikutip dari The Times of Israel, Blinken mengangkat gagasan supaya RI bergabung dengan Kesepakatan Abraham yang digagas oleh mantan Presiden Donald Trump. Di bawah kesepakatan itu, Israel telah menormalkan hubungan dengan empat negara Arab.
Laporan itu juga mengutip seorang pejabat senior AS yang mengatakan bahwa pemerintahan Joe Biden sedang bekerja secara diam-diam untuk memperluas Kesepakatan Abraham.
“Kami selalu menjajaki peluang tambahan untuk normalisasi, tetapi kami akan membiarkan diskusi itu tertutup sampai saat yang tepat,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, yang dikutip laporan itu.
3. Indonesia menjadi prioritas Trump untuk normalisasi hubungan

Sejumlah pejabat AS mengatakan, sebenarnya Trump berencana menjadikan Indonesia dan Mauritania sebagai negara muslim yang diprioritaskan untuk menormalkan hubungannya dengan Israel. Tetapi, rencana itu tidak terealisasi karena Trump kalah dalem pemilihan umum.
Para pejabat AS saat itu mengatakan, kesepakatan dengan Indonesia dapat ditandatangani jika Trump memiliki waktu selama satu atau dua bulan lagi di kantor kepresidenan.
Meski demikian, Presiden RI Joko Widodo telah mencoba untuk meredam spekulasi. Jokowi mengatakan kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, bahwa Indonesia tidak akan membangun hubungan diplomatik dengan Israel sampai Palestina memperoleh kemerdekaannya.