Prancis Tolak Minta Maaf Terkait Kejahatan saat Penjajahan Aljazair

Sebabkan renggangnya hubungan Aljazair dan Prancis

Paris, IDN Times - Prancis berencana untuk mengadakan monumen demi mengenang sejarah buruk negaranya saat melakukan penjajahan di Aljazair. Akan tetapi Presiden Prancis, Emanuel Macron tidak akan meminta maaf kepada Aljazair terkait dengan peristiwa buruk dalam kolonialisasi dan perang kemerdekaan. 

Sebelumnya Prancis sudah menjajah Aljazair selama 132 tahun lamanya dan bahkan setelah kemerdekaan Aljazair dari Prancis, hubungan kedua negara masih belum membaik hingga kini. 

1. Berencana memperhitungkan kekerasan pada masa kolonialisme di Aljazair

Pada hari Rabu (20/01) Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyuruh sejarawan bernama Benjamin Stora untuk memperhitungkan sejauh mana kekerasan pada masa kolonialisme dan perang di Aljazair. Permasalahan yang sangat sensitif ini baru dilakukan meski Aljazair sudah merdeka 60 tahun yang lalu, dilansir dari France24

Macron menjadi presiden Prancis pertama yang lahir setelah masa kolonialisme, serta berusaha untuk mengakui sejauh mana kekerasan yang dilakukan bangsa Prancis di negara Afrika Utara. Selain itu, kekerasan Prancis pada Aljazair yang paling dikenal ketika pecahnya Perang Aljazair yang berlangsung selama tujuh tahun lamanya. 

Sebelumnya Macron pada tahun 2017 lalu juga sempat menyebut kolonialisme Aljazair oleh Prancis lalu sebagai kejahatan dalam kemanusiaan. Sedangkan pada tahun 2018 ia juga secara resmi dan pertama kalinya mengakui banyaknya kejahatan perang oleh pasukan Prancis kala itu, dikutip dari The New York Times.  

2. Tidak adanya permintaan maaf kepada Aljazair

Baca Juga: Aljazair Kecam AS Akui Sahara Barat Jadi Teritori Maroko

Melansir dari RT, meskipun nantinya Macron akan membuat simbol kenangan akan kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Prancis di Aljazair. Namun presiden berusia 43 tahun tersebut belum mau meminta maaf kepada pemerintah maupun seluruh masyarakat Aljazair atas kejahatan Prancis. 

Padahal permintaan maaf secara formal atas kekerasan oleh Prancis selama ini yang dikehendaki oleh Aljazair. Bahkan isu ini kerap menjadi perdebatan bagi masyarakat dan memecah belah negara tersebut termasuk pada kalangan sayap kanan yang berusaha menutupi masa kelam kolonialisme Prancis, dilansir dari Politico

3. Harap bisa menormalkan hubungan Prancis-Aljazair

Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengharapkan hasil laporan yang didapat oleh sejarawan Benjamin Stora nantinya dapat memperbaiki dan menormalkan hubungan antara Prancis dan Aljazair. Setelah selama ini hubungan Prancis-Aljazair keduanya tidak membaik akibat kejahatan yang dilakukan oleh kedua pasukan pada perang kemerdekaan antar tahun 1954-1962, dikutip dari France24. 

Dampak Perang Aljazair juga menyebabkan masyarakat Prancis yang terkait dengan Aljazair ikut terdampak, termasuk orang Prancis yang tinggal di koloni Aljazair harus diusir, veteran perang dan keluarga imigran. Bahkan hingga kini pemuda keturunan Aljazair di Prancis masih merasakan adanya hierarki rasial dari zaman penjajahan, dilaporkan dalam The New York Times

Baca Juga: Aljazair Kecam AS Akui Sahara Barat Jadi Teritori Maroko

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya