Tolak Pengakuan Kosovo, Warga Serbia Gelar Demonstrasi Akbar

Warga Serbia tunjukkan dukungan kepada Rusia

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Serbia, pada Rabu (15/2/2023), menggelar demonstrasi di depan kantor pemerintahan di Belgrade. Tindakan ini merupakan bentuk protes atas normalisasi hubungan Serbia-Kosovo, termasuk pengakuan kemerdekaan Kosovo. 

Beberapa bulan terakhir, Serbia dan Kosovo terus didesak Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) untuk menerima proposal perdamaian. Serbia sebenarnya sudah memberi lampu hijau, tapi Kosovo bersikukuh menolak pembentukan Komunitas Munisipal Serbia (CSM) di negaranya. 

1. Demonstrasi dari pendukung sayap kanan berujung ricuh

Demonstrasi, yang diperkirakan dihadiri sekitar seribu orang, akhirnya ricuh usai massa mencoba menerobos masuk gedung pemerintahan. Beberapa demonstran juga terlihat melemparkan telur ke area gedung. 

Pemimpin demonstran Damjan Knezevic, yang berasal dari organisasi sayap kanan People's Patrol, mengungkapkan bahwa semua orang di dalam pemerintahan Serbia tidak dapat dikatakan sebagai warga Serbia. 

"Mereka tidak bisa lagi disebut sebagai warga Serbia. Pemerintah takut akan terjadinya kekacauan. Saya berjanji kepada Anda, kami siap mengadakan demonstrasi yang lebih besar dari ini," tambah dia.

Dilaporkan RFE/RL, Knezevic menuturkan bahwa ia dan demonstran lainnya mereferensikan proposal dari Rusia terkait penyelesaian konflik Kosovo dibanding yang diajukan Prancis-Jerman.

Baca Juga: Ukraina Tembak Balon Udara Rusia yang Lintasi Kiev

2. Demonstran meneriakkan pengkhianat dan membawa simbol 'Z' Rusia

Demonstran meneriakkan jargon "Serbia!" "Rusia!" dalam aksinya. Tak hanya itu , mereka pun membawa simbol kelompok pembunuh bayaran Rusia, Wagner PMC dan logo Z yang jadi simbol invasi Rusia di Ukraina. 

Dilansir Associated Press, mereka juga meneriakkan pengkhianat yang merujuk kepada pemerintah Serbia saat ini. Mereka juga membawa spanduk yang menunjukkan dukungan kepada Rusia dan Kosovo, bertuliskan 'Jangan menyerah' dan 'Pengkhianatan kepada Kosovo berarti pengkhianatan kepada Rusia'. 

Mendengar kericuhan dalam demonstrasi di Belgrade kemarin, Presiden Serbia Aleksandar Vucic segera mengadakan pertemuan dengan aparat keamanan. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan membiarkan semua kekerasan dan ekstremis dapat bantuan dari luar negeri. 

Vucic pun menuding demonstran melakukan aksinya karena mendapat uang dari pihak asing, dilaporkan DW.

3. Mahasiswa Kosovo gelar demonstrasi tolak pendirian CSM

Tolak Pengakuan Kosovo, Warga Serbia Gelar Demonstrasi Akbarilustrasi bendera Kosovo (unsplash.com/@aboodi_vm)

Pada hari yang sama, ribuan warga Kosovo yang dipelopori mahasiswa menggelar demonstrasi di Pristina. Ini terkait penolakan terhadap pembentukan CSM di negaranya, dengan balasan pengakuan kemerdekaan Kosovo. 

Aksi long-march yang diorganisir parlemen mahasiswa University of Prishtina dimulai dari Perpustakaan Nasional Kosovo. Aksinya berakhir di gedung pemerintahan Kosovo sebagai bentuk protes kepada pemerintah. 

Dilaporkan Prishtina Insight, salah seorang mahasiswa yang ikut dalam demonstrasi, Alba Mala mengatakan bahwa mereka melakukan aksi ini untuk mendeklarasikan penolakan terhadap CSM. 

"Asosiasi mono-etnik ini tidak berbanding terbalik dengan konstitusi Republik Kosovo. Asosiasi ini tidak mencerminkan hak warga etnis Serbia, tapi menginstrumentalisasi mereka dan menguatkan posisi Serbia di Kosovo, sehingga instabilitas akan terbentuk," tuturnya. 

Baca Juga: Serbia-Montenegro Bantah Warganya Ingin Kudeta Pemerintahan Moldova

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya