Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Tembak Balon Udara Rusia yang Lintasi Kiev

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Enam balon Rusia terlihat di atas Kiev pada Rabu (15/2/2023), dan sebagian besar ditembak jatuh setelah diserang oleh sistem pertahanan udara, kata otoritas militer Kiev.

Balon-balon itu mungkin membawa reflektor dan peralatan pengintaian, tetapi para pejabat tidak menentukan kapan mereka terbang di atas ibu kota, meskipun peringatan udara dikeluarkan di ibu kota pada Rabu.

“Menurut informasi yang sekarang sedang diklarifikasi, ini adalah balon yang bergerak di udara di bawah dorongan angin. Tujuan peluncuran balon mungkin untuk mendeteksi dan melemahkan pertahanan udara kita,” kata otoritas setempat melalui Telegram, dikutip dari Al Jazeera.

1. Rusia lebih hemat menggunakan drone

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sesaat sebelum pengumuman, juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan, Rusia dapat menggunakan balon udara dalam upaya baru untuk mempertahankan stok drone pengintainya.

Drone pengintai seperti Orlan-10 sekarang digunakan lebih hemat, dan mereka berpikir, ‘Mengapa kita tidak menggunakan balon ini?’ Jadi mereka menggunakannya,” kata Ihnat.

Dia kemudian mengonfirmasi bahwa sirene serangan udara meraung di ibu kota pada Rabu karena balon terbang di atas kepala. Rusia belum mengomentari laporan balon di atas Kiev.

2. Sejumlah negara menilai ancaman dari Rusia mulai berkurang

Anggota tentara Rusia menembakkan peluncur granat berpeluncur roket (RPG) saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Jumat (21/1/2022). Foto diambil tanggal 21 Januari 2022. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/WSJ.
Anggota tentara Rusia menembakkan peluncur granat berpeluncur roket (RPG) saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Jumat (21/1/2022). Foto diambil tanggal 21 Januari 2022. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/WSJ.

Selain kekurangan drone, Rusia telah kehilangan sekitar setengah dari tank tempurnya sejak invasi ke Ukraina setahun lalu, menurut laporan dari International Institute for Strategic Studies (IISS).

Tetapi, IISS juga mencatat pada Rabu bahwa Moskow telah mempertahankan sebagian besar angkatan udaranya tetap utuh, dan mungkin mengerahkannya lebih aktif dalam fase perang berikutnya.

Dalam laporan militer tahunannya, alat referensi utama bagi para ahli pertahanan, IISS mengatakan tingkat kerugian untuk beberapa kelas tank paling modern Rusia mencapai 50 persen, memaksanya untuk bergantung pada model Uni Soviet yang lebih tua.

Ben Barry dari IISS, seorang ahli perang darat, mengatakan kerugian peralatan itu cukup serius bagi militer Rusia.

Dia juga mencatat, badan intelijen Norwegia dan Estonia baru-baru ini merilis laporan yang mengatakan bahwa ancaman langsung terhadap negara mereka berkurang signifikan, karena perang Ukraina menyedot pasukan Rusia dan menyebabkan kerusakan yang cukup besar.

“Tapi kita harus ingat banyak dari angkatan udara Rusia, dan di luar Laut Hitam banyak angkatan laut Rusia, masih ada. Ketika badan-badan intelijen mengatakan Rusia masih merupakan bahaya yang jelas dan nyata bagi Eropa Barat, saya pikir mereka benar,” kata Barry.

3. Rusia diduga kehilangan ribuan tank

Anggota tentara Rusia mengendarai kendaraan bersenjata amfibi multiguna MT-LB melewati tank saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/File Photo.
Anggota tentara Rusia mengendarai kendaraan bersenjata amfibi multiguna MT-LB melewati tank saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/File Photo.

Henry Boyd, peneliti di IISS, memperkirakan kerugian tank Rusia mencapai 2.300 unit dan Ukraina telah kehilangan 700 unit.

Sejauh ini, Ukraina telah dijanjikan 100 tank Barat modern, termasuk Abrams Amerika Serikat, Leopard Jerman, dan Challenger Inggris, yang kemampuannya jauh melebihi model Rusia yang lebih tua.

“Itu kemudian diterjemahkan menjadi tindakan tank (Rusia) yang kurang agresif dan kurang percaya diri karena para kru lebih peduli tentang tingkat ancaman yang disajikan kepada mereka,” kata Boyd.

Tetapi, Barrie mengatakan Rusia mungkin akan menggunakan kekuatan udara lebih aktif, dan mengancam mengambil lebih banyak risiko untuk menyerang setiap konsentrasi pasukan Ukraina di darat.

“Salah satu tantangan dari perspektif Ukraina adalah jika mereka harus mengusir pasukan darat Rusia yang signifikan atau mengerahkan pasukan mereka sendiri. Anda membuat diri Anda rentan terhadap serangan udara,” katanya.

“Pada saat itu, Rusia mungkin memutuskan bahwa mereka akan mengambil kerugian yang lebih besar hanya untuk menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi di pihak lain,” tambah dia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us