Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Brasil Tangkap 5 Tokoh yang Ingin Bunuh Presiden Lula

ilustrasi penangkapan (unsplash.com/mengmengniu)

Jakarta, IDN Times - Polisi Brasil menangkap lima orang pada Selasa (18/11/2024), terdiri atas empat petugas militer dan satu polisi, atas dugaan rencana kudeta untuk menggulingkan pemerintahan setelah pemilu 2022. Mereka juga dituduh ingin membunuh Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, Wakil Presiden Geraldo Alckmin, dan Hakim Alexandre de Moraes.

Dilansir AP News, hasil penyelidikan menunjukkan bahwa rencana kudeta melibatkan anggota Pasukan Khusus Angkatan Darat Brasil dan seorang pensiunan pejabat tinggi militer.

Menurut de Moraes, para pelaku berniat menggagalkan pelantikan presiden terpilih dan merusak kebebasan demokrasi di Brasil.

1. Rencana kudeta terungkap dari dokumen yang disita polisi

Polisi menyatakan bahwa rencana kudeta yang disebut "Belati Hijau dan Kuning," yang direncanakan pada 15 Desember 2022, bertujuan membunuh presiden dan wakil presiden terpilih, yang melibatkan orang terdekat mantan presiden Brasil Bolsonaro.

Mereka yang berperan penting dalan rencana tersebut, memiliki latar belakang militer terlatih, di antaranya pensiunan Brigadir Jenderal Mario Fernandes, Letnan Kolonel Helio Ferreira Lima, Rodrigo Bezerra de Azevedo, dan Rafael Martins de Oliveira.

Sejumlah penyitaan oleh polisi, seperti paspor, juga dilakukan untuk mencegah tersangka melarikan diri atau menghubungi orang lain.

Berdasarkan dokumen yang disita kepolisian, rencana kudeta akan dilakukan dengan menembak atau meracuni Lula dan wakilnya. Adapun hakim Mahkamah Agung ingin dibunuh karena dia memimpin penyelidikan terhadap Bolsonaro.

Selain itu, dokumen tersebut mencantumkan rencana penunjukan Penasihat Keamanan Nasional Augusto Heleno dan mantan Menteri Pertahanan Braga Netto sebagai pemimpin sementara negara.

Kantor Manajemen Krisis Institusional juga direncanakan untuk mengatasi situasi dan masalah pasca-kudeta.

2. Mantan presiden Jair Bolsonaro diduga terlibat

Dilansir dari Reuters, hasil penyelidikan polisi mengindikasikan keterlibatan Bolsonaro dalam percobaan kudeta setelah kekalahannya pada pemilu. Ia juga sempat meragukan hasil pemilu tanpa bukti dan tidak mengakui kekalahannya. Namun, Bolsonaro belum memberikan tanggapan atas dugaan ini.

Bukti baru yang diperoleh melalui penggeledahan dan penyitaan memperkuat dugaan bahwa Bolsonaro dan pihak lainnya merencanakan kudeta untuk menggagalkan pelantikan Lula sebagai presiden pada 2022.

Salah satu tersangka yang ditangkap, Mario Fernandes, menjadi penghubung antarpendukung Bolsonaro dengan kabinet mantan presiden dan dalam merencanakan pembunuhan terhadap de Moraes, Lula, dan Alckmin. Selain itu, ia juga berperan dalam memberikan instruksi dan finansial kepada pendemo.

Polisi juga sedang menyelidiki dugaan pengawasan terhadap lawan politik Bolsonaro selama ia menjabat sebagai presiden. Hal ini menambah durasi penyelidikan hingga November, yang awalnya dijadwalkan selesai pada Agustus.

3. Belum ada komentar resmi dari Presiden Brasil

Presiden Lula diberitakan sudah mengetahui surat perintah penangkapan pada selasa pagi, namun ia belum memberikan komentar apapun terkait operasi penangkapan dugaan kudeta.

Brasil menjadi tuan rumah hari terakhir KTT G20 di Rio de Janiro pada Selasa, yang dihadiri oleh Presiden Joe Biden dan pemimpin negara lainnya. Dalam pidato pembukaannya, presiden Lula tidak menyinggung apapun atas penangkapan sejumlah petugas militer.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Irfan
EditorMuhammad Irfan
Follow Us