Bus Jatuh ke Jurang di Guatemala, 55 Orang Tewas

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 55 orang tewas setelah sebuah bus penumpang jatuh ke jurang di Guatemala City pada Senin (10/2/2025).
Pihak berwenang mengatakan, bus yang mengangkut lebih dari 70 penumpang itu sedang melintasi jembatan Belize di zona enam ibu kota Guatemala ketika terjun ke jurang sedalam 20 meter. Insiden itu terjadi sekitar pukul 4 pagi waktu setempat.
Sebanyak 53 penumpang meninggal di lokasi kejadian, sementara 2 lainnya mengembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di rumah sakit. Menurut laporan, pengemudi bus yang berusia 24 tahun termasuk di antara korban tewas.
1. Bus tabrak beberapa kendaraan sebelum jatuh ke jurang
Dalam foto yang beredar di media sosial, bus tersebut berada dalam kondisi terbalik dengan sebagian badannya terendam air. Puing-puing kendaraan dan jasad penumpang tampak berserakan di sekitarnya.
Menurut saksi mata, bus itu menabrak dua mobil sebelum menghantam pagar pembatas dan terjun ke jurang. Penyelidik mengatakan akan memeriksa apakah pengemudi bus kehilangan kendali akibat rem blong.
Media lokal melaporkan bahwa kendaraan tersebut dipenuhi oleh pelajar, pekerja komuter, dan warga yang sedang dalam perjalanan ke ibu kota untuk melakukan pemeriksaan medis. Kecelakaan ini menjadi salah satu insiden lalu lintas paling mematikan di kawasan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
2. Presiden Guatemala tetapkan hari berkabung nasional selama 3 hari
Menanggapi kabar kecelakaan tersebut, Presiden Guatemala, Bernardo Arevalo, mengumumkan tiga hari berkabung nasional bagi para korban.
"Saya turut berduka cita dengan keluarga para korban yang hari ini terbangun dengan kabar yang memilukan. Kesedihan mereka adalah kesedihan saya," tulis Arevalo di media sosial.
Wali Kota Guatemala City, Ricardo Quinonez Lemus, akan mengerahkan semua lembaga darurat untuk mempercepat operasi penyelamatan. Selain itu, Palang Merah Guatemala juga memberikan dukungan psikologis kepada keluarga korban yang meninggal dalam kecelakaan itu, dilansir dari CNN.
3. Polisi juga temukan senjata api di dalam bus
Dilansir dari BBC, Menteri Komunikasi Guatemala, Miguel Diaz Bobadilla, mengatakan bahwa bus tersebut telah berusia sekitar 30 tahun, namun masih memiliki izin yang sah untuk mengangkut penumpang. Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki apakah kendaraan tersebut kelebihan penumpang.
Selain itu, polisi juga sedang menyelidiki senjata api yang mereka temukan di dalam bus. Penemuan benda tersebut menimbulkan spekulasi di media lokal bahwa pengemudi kemungkinan panik atau terluka akibat ancaman senjata.
Wakil Direktur Jenderal Polisi Sipil Nasional Guatemala, Helver Belteton, mengungkapkan bahwa senjata itu terdaftar atas nama salah satu penumpang yang meninggal, yang diketahui bekerja sebagai petugas keamanan swasta.
"Remnya bisa saja rusak, tetapi kami juga tidak mengesampingkan adanya kecelakaan atau tindakan kriminal. Semua itu akan diselidiki," tambahnya.